Sunday, March 11, 2018

Jurnal Belajar Fasilitator Kelas Tangsel Offline (Minggu 7)


Pertemuan ke-7 kali ini diselenggarakan di rumah salah satu peserta, yaitu rumah Mba Uta. Proses fasilitasi pun saya ubah sedikit dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, dimana para peserta yang lebih aktif dalam proses pembelajaran daripada fasilnya hehe.. Saat review, saya meminta setiap peserta mengalirkan rasa dengan 1 teman sebelahnya, tentang apa yang didapatkan setelah mengerjakan NHW#6. Kemudian salah satu perwakilan atau boleh keduanya menyampaikan kepada forum hasil aliran rasa mereka. Dengan begini, setiap peserta bisa aktif mengungkapkan pendapat atau aliran rasanya.

NHW#6 kemarin, peserta diminta menuliskan 3 aktivitas penting dan 3 aktivitas tidak penting beserta jadwal harian. Aliran rasa tiap peserta, yaitu:
- Banyak waktu terbuang untuk gawai, media sosial, berselancar di dunia maya atau menonton film dan drama korea
- Kegiatan yang dilakukan masih belum sesuai jadwal
- Tidak seimbangnya porsi waktu antara bisnis dan keluarga (untuk para mompreneur)
- Ada juga yang merasa waktu habis untuk suami dan anak-anak, untuk diri sendiri hanya sisa-sisa waktu saja
- Belajar untuk tidak menunda pekerjaan
- Jadi mengetahui waktu efektif untuk fokus mengerjakan suatu kegiatan

Pada akhirnya, memang tanggung jawab masing-masing peserta untuk dapat mengelola waktu sebaik-baiknya, agar waktu tidak terbuang dengan sia-sia.

Setelah itu berlanjut ke materi 7, "Rejeki itu Pasti, Kemuliaan yang Dicari". Beberapa hari sebelumnya, saya membagi peserta menjadi 4 kelompok untuk membahas maksud dari judul materi 7 tersebut. Kemudian saat pertemuan, masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Berikut hasil diskusi yang disampaikan tiap kelompok:

Kelompok 3
- Rezeki itu sudah pasti diberikan oleh Allah, bahkan sejak dalam kandungan sudah diberi rezeki
- Sebagai manusia harus yakin, taat, dan bersyukur kepada Allah
- Kemuliaan wanita ada di rumah. Tapi tidak untuk semua wanita, misalnya single parents yang harus bekerja menafkahi anak-anak
- Di dunia ini kita hanya perlu DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal)

Kelompok 2
- Ikhtiar adalah usaha manusia dengan sungguh-sungguh, dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, bersyukur kepada-Nya, dan bermanfaat untuk orang lain
- Rezeki adalah dari Allah, bukan dari pekerjaan
- Bersungguh-sungguh menjadi ibu profesional: mengajak dan mendekatkan keluarga kepada Allah agar menjadi keluarga mulia

Kelompok 4
- Rezeki tidak perlu dikhawatirkan, karena sudah ditakdirkan
- Rezeki harus dicari dengan cara yang halal dan thayyib, hanya dengan mentauhidkan Allah
- Tetapi tetap perlu berusaha
- Ranah domestik dan ranah publik harus selaras
- Manusia dimaksudkan untuk memenuhi tujuan hidup
- Rezeki tidak hanya berupa materi, bisa berupa kesehatan, anak-anak yang sholeh, serta iman dan hidayah Islam

Kelompok 1
- Mulia tidak harus bersifat fisik, melainkan hati yang harus mulia
- Bahkan Ali bin Abu Thalib RA hanya bekerja sebagai penimba air yang upahnya sebuah kurma per hari tetapi Ali dan istrinya Fatimah tetap bersyukur kepada Allah atas rezeki yang didapat
- Pengalaman salah seorang peserta yang resign dari pekerjaan, menjadi lebih bahagia karena mengurus anak-anak dengan tangan sendiri
- Tetapi tidak boleh hanya ibadah saja, tetap harus bekerja
- Kemuliaan adalah dari apa yang kita lakukan, bukan hasil pemberian orang lain

Wah ternyata sudah hampir semua pemaparan para peserta sejalan dengan materi yang disampaikan dari pusat. Saya hanya tinggal menambahkan sedikit saja. Senangnya bisa memfasilitasi teman-teman untuk dapat menggali informasi dan belajar sendiri serta berbagi kepada yang lain. Tidak hanya mendengarkan saya hehehe.. Minggu depan insya Allah pertemuan akan seperti ini lagi. Yeayyy.. Semangaaat tinggal 2 pertemuan lagi! :)

Dokumentasi pertemuan 7:

Terima kasih Mba Uta atas tempat dan sajiannya :)

No comments:

Post a Comment