Wednesday, January 31, 2018

Bunsay Leader #3: Jurnal Belajar Level 3

Family Project, Sarana Meningkatkan Kecerdasan, Kebersamaan, dan Kekompakkan Keluarga


Berikut adalah project-project yang telah dilakukan bersama-sama:

Morning Smile & On Time
Kesibukan di pagi hari ketika suami harus berangkat kerja, anak pertama harus sekolah, dan anak kedua yang masih sangat menempel dapat menyebabkan saya sebagai ibu rentan terhadap stress dan tekanan. Inginnya pagi hari dilalui tanpa mengomel dan mood baik pun dapat berlangsung terus hingga malam hari. Oleh karena itu, kami mulai menjalankan project ini agar sekeluarga dapat bahagia dan tepat waktu dalam menjalankan rutinitas pagi hari. Project ini dapat melatih kemandirian anak serta belajar manajemen waktu dan manajemen emosi, baik untuk orang tua maupun anak-anak.

Berikut tips dan trik untuk standar pagi yang tidak terburu-buru, tepat waktu, tetap bersemangat dan bahagia:
1. List aktivitas apa saja yang memang urgent dilakukan sebelum anak pergi sekolah
2. Uji coba lakukan aktivitas-aktivitas di pagi hari tsb lalu tuliskan berapa menit yang diperlukan untuk tiap aktivitas
3. Tulis jadwal dan waktu aktivitas-aktivitas tsb, dari bangun pagi sampai berangkat ke sekolah
4. Lakukan aktivitas-aktivitas tsb setiap harinya sesuai jadwal waktu yang ada
5. Kerja sama dengan suami dan anak-anak
6. Berhenti sejenak bila lelah atau mulai emosi
7. Evaluasi terus jadwal tsb, apa sudah sesuai dengan kebutuhan kita dan anak-anak


Always Happy Together
Setelah menjalani rutinitas di weekday, saatnya untuk rileks sejenak saat weekend. Bila ada kegiatan saat weekend pun sedapat mungkin dilakukan bersama-sama dan me-reboost happiness :) Kegiatan di weekend dapat berupa bersih-bersih, mencuci pakaian, belanja bulanan, atau pergi-pergi ke tempat lain seperti ke undangan atau makan di luar. Untuk kegiatan bersih-bersih dan mencuci, anak-anak pun diberi tanggung jawab sesuai kemampuan masing-masing, misalnya merapikan mainannya atau menaruh pakaian kotor di tempatnya. Dengan demikian kegiatan ini dapat melatih kemandirian anak. Saat belanja atau pergi-pergi, anak-anak akan belajar meningkatkan kecerdasan interpersonal, dimana akan sering bertemu orang lain saat berkegiatan ini.

Dari kegiatan mencuci bareng, berikut saya share tips dan trik seputar family laundry management:
1. Tentukan apakah kita mampu mengerjakan semuanya sendiri atau perlu bantuan pihak lain misal laundry kiloan atau asisten rumah tangga 
2. Lakukan pembagian pakaian berdasarkan jenisnya
3. Tentukan jadwal mencuci
4. Pakaian dengan noda dipisah dari pakaian lainnya dan disikat/dikucek terlebih dahulu sebelum dicuci dengan pakaian yang tidak bernoda
5. Rapikan jemuran yang sudah kering, jangan "diuwel-uwel" supaya tidak bertambah kusut sampai jadwal waktu setrika datang
6. Simpan pakaian yang telah rapi dan bersih di lemari dengan rapi juga, sesuai kepemilikan dan jenisnya
7. Lakukan purging/konmari minimal sekali setahun untuk memilah-memilah pakaian mana yang masih cukup dan masih bisa digunakan


After Maghrib, Allah
Project ini dimaksudkan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak untuk mengenal Allah dan agama Islam. Dilakukan setelah maghrib dengan materi seperti pengenalan bacaan-bacaan lailahaillallah, syahadat, istiadzah, basmallah, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan istighfar, lalu tepuk rukun islam dan rukun iman, serta metode dan materi dasar dari buku Panduan Mendidik Anak Muslim Usia Pra Sekolah, penulis Abu Amr Ahmad Sulaiman.


Happy & Simple Cooking
Project ini bertujuan untuk menentukan menu yang dimasak, memasaknya dalam waktu relatif singkat (kurang lebih 1 jam), dan sekeluarga senang dengan hasil masakannya. Kegiatan menentukan menu yang sebelumnya hanya dilakukan oleh mami, sekarang menjadi ajang komunikasi keluarga agar papi dan anak-anak pun bisa senang dan habis makan masakan mami. Jadi mami pun senang karena makanan yang telah dimasak pun habis dimakan sekeluarga.


One Day One Book
Project ini bertujuan untuk melatih kemampuan literasi anak, menambah kosa kata, meningkatkan imajinasi anak, dan membangun kedekatan dengan anak, serta melatih kecerdasan intelektual anak. Membaca bukunya dilakukan minimal 1 x sehari saat akan tidur siang.


Learning Through Playing
Project ini bertujuan untuk melatih kecerdasan intelektual anak melalui materi dan metode yang menyenangkan (sambil bermain). Setiap harinya Neta dan Nara dipersiapkan materi structured play minimal 1 permainan. Dapat menggunakan printable atau ide-ide bermain yang ada di buku atau sosial media.

Ada juga ide-ide project lainnya yang akan segera dikerjakan, yaitu:
1. One Day One Fruit: mengajak sekeluarga untuk rutin makan buah setiap hari
2. Let's Talk: kegiatan ngobrol bareng sekeluarga (selama ini sudah mengobrol antar sesama anggota keluarga, inginnya ada family forum yang dilakukan rutin)
3. Kebun Neta Nara: membersihkan halaman dan mulai berkebun bersama-sama
4. Shubuh, We Love U: sekeluarga bisa bangun sebelum shubuh, sholat bareng di masjid, dan ada kegiatan keagamaan setelah solat (misal membaca Al-Quran bareng atau cerita kisah rasul kepada anak-anak, dll)

Semoga dapat terlaksana semuanya aamiin! :D


Menu 22-26 Januari 2018


Fyuuuh.. Minggu ini mami tidak ingat untuk memfoto hasil masakan hehehe.. Jadilah hanya bisa posting resep yaa..

Menu Senin, 22 Januari 2018: Chicken Karaage dan Sayur Sop Baso

Chicken karaage-nya merk Sunny Gold. Harganya Rp 40.000, beli di Budhe Iin yang jualan aneka frozen food di sekolah Neta. Sayur sop cara masaknya sama dengan yang ada di sini, hanya saja tidak pakai fussili lagi karena sudah habis, plus sosis ayam diganti dengan bakso sapi 5 buah (@ Rp 1000).

Menu Selasa, 23 Januari 2018: Telur Dadar, Tempe Orek, dan Mentimun

Ini menu sederhana tapi suami sangat suka, murmer lagi! Cocok buat di akhir bulan hehehe.. Telur dadar biasa saja koq masaknya. Kocok 3 buah telur, bubuhi garam dan lada, lalu masak di teflon. Mami ga pakai daun bawang dan cabe karena anak-anak tidak suka daun bawang dan belum bisa makan pedas juga.

Tempe orek favorit Papi

Resep tempe orek:
Bahan-bahan:
1. Tempe 1 papan (Rp 3.000)
2. Cabe merah 5 buah
3. Bawang merah 4 siung
4. Bawang putih 3 siung
5. Minyak goreng untuk menumis dan menggoreng
6. Kecap manis secukupnya (sampai warna tempe menjadi coklat gelap)
7. Bumbu magic lezat

Cara memasak:
1. Potong-potong tempe bentuk persegi panjang kecil-kecil lalu goreng sampai matang dan tiriskan
2. Iris halus bawang merah dan bawang putih
3. Iris serong cabe
4. Panaskan minyak untuk menumis, tumis bawang
5. Masukkan cabe
6. Masukkan tempe yang sudah digoreng, kecap manis, dan magic lezat
7. Masak hingga kecap dan bumbu merata

Jumlah biaya yang dikeluarkan: kurang lebih Rp 7.000
Waktu memasak: kira-kira 30 menit
Untuk 3-4 porsi
Sayurnya mentimun yang telah dicuci dan dipotong-potong

Untuk hari Rabu tidak memasak karena papi mau makanan yang dibeli di luar :)

Kamis, 25 Januari 2018: Sayur Asem dan Tempe Goreng

Untuk lauknya alhamdulillah dapat ikan asin balado. Dapat oleh-oleh dari Mamah yang baru pulang dari Tanjung Pinang, menjenguk Wawa (kakak Mamah) yang sedang sakit. Langsung dimasakkan oleh tetangga yang sebelumnya tempat catering teteh sehari-hari (saya tinggal sama kakak, kakak di bawah, saya di atas). Jadi tinggal masak sayur dan lauk pelengkap deh!

Resep sayur asem:
Bahan-bahan:
1. Sayur asem Rp. 6000 terdiri dari labu siam, pepaya muda, kacang panjang, daun melinjo, asem, melinjo, dan jagung
2. Bumbu racik sayur asem Rp. 2000
3. Air 600 mL

Cara memasak:
1. Bersihkan, kupas, dan potong-potong bahan sayur asem
2. Didihkan air
3. Masukkan bahan masakan yang keras terlebih dahulu seperti jagung, labu siam, dan pepaya muda
4. Masak sambil ditutup pancinya sampai bahan yang keras tersebut melunak
5. Masukkan bahan lainnya: kacang panjang, daun melinjo, melinjo, dan asem
6. Masukkan bumbu racik, aduk, dan masak sebentar

Jumlah biaya yang dikeluarkan: kurang lebih Rp 8.000
Waktu memasak: kira-kira 30 menit
Untuk 4-5 porsi
Dimakan dengan tempe goreng yang telah dibumbui bumbu racik juga hehe..

Menu Jumat, 26 Januari 2018: Spicy Chicken Wings dan Tumis Buncis Tahu

Chicken wings-nya merk Goldstar. Harganya Rp 40.000, beli di Budhe Iin juga. Untuk resep tumis buncis tahu sudah ada di sini ya.

Saturday, January 27, 2018

Aliran Rasa Semua Anak adalah Bintang

Setiap anak terlahir sebagai bintang
Tetapi apakah kau siap menjadi orang tua seorang bintang?

#gamelevel7
#semuaanakadalahbintang
#kelasbunsaytangsel
#institutibuprofesional

Thursday, January 25, 2018

Bertemu Ibu Septi di Milad Ibu Profesional Jakarta

Sebuah lembaran baru, pertama kalinya, bertemu founder dari komunitas yang telah saya ikuti sejak Januari tahun lalu ini. Yup, Ibu Septi Peni Wulandani, alhamdulillah akhirnya saya berkesempatan bertatap muka langsung, berjabat tangan langsung, dan mendengarkan ilmu dari beliau langsung di acara Milad Ibu Profesional Jakarta yang ke-6, 21 Januari lalu.

Acara dimulai dengan pemutaran video pembuka yang berisi tentang keamanan dan keselamatan, yaitu tentang denah lokasi, assembly point saat keadaan darurat, informasi P3K, dilarang merokok, dan membuang sampah sesuai tempat yang disediakan. Ada juga penjelasan tentang Changemaker Family Card yang menjadi salah satu isi dari goodie bag yang didapatkan peserta. Kartu ini berkaitan dengan tema milad ke-6 Ibu Profesional Jakarta, yaitu Changemaker Family.

Changemaker Family Card, untuk menuliskan project family

Selanjutnya, setelah video pembuka, MC membuka acara dengan hebohnya. Siapakah MC-nya? Jeng jeng tak lain dan tak bukan yang telah tersohor di komunitas saya yang lain (itbmotherhood), yaitu Thya Maknyes! Ternyata doi ibu profesional Jakarta siiis!

Numpang nampang sama MC

Dan yang ditunggu-tunggu pun telah hadir, siapa lagi bila bukan Ibu Septi dan Pak Dodik yeayyy! Saya sengaja duduk paling depan agar dapat dekat dengan beliau-beliau ini. Dan supaya bisa foto juga tentunya hehehe..

Bersama Bapak dan Ibu (foto saat coffee break)

Setelah itu, ada pemutaran video lagi, kali ini video dari sie acara tentang "menjadi ibu". Cukup lucu dan mengundang tawa juga videonya karena menghadirkan antara "ekspektasi" dan "kenyataan" menjadi seorang ibu, juga antara "before" dan "after" menjadi seorang ibu, dimana semua yang telah menjadi ibu pasti bisa relate.

Dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia, yaitu mba Fita dan sambutan leader IP Jakarta, yaitu Uni Eci. Kemudian dikembalikan ke MC. MC pun menyebutkan terima kasih kepada tim Kids Corner (KC) yang menjadi panitia acara tetapi tidak dapat menghadiri sesi acara di panggung. Oleh karena itu, ada salah satu panitia yang menyiarkan live di Instagram @ibuprofesionaljakarta agar tim KC dan yang lainnya dapat menyaksikan kemeriahan acara ini.

Berlanjut ke video perjalanan IIP dan Ibu Profesional Jakarta, dirangkai dengan penyematan pin kepada empat Changemaker Family, yaitu Mba Mumun, Teh Erna, Mba Annisa, dan mba Efi, dan diakhiri dengan foto bersama pengurus Ibu Profesional Jakarta sebelum dilangsungkan coffee break.

Saat coffee break, peserta sudah bersiap-siap dengan wadahnya masing-masing dan membawa minum masing-masing pula. Wah saya tertinggal info ini, jadi ketika coffee break saya hanya berhasil membawa 2 buah kue dengan menggunakan tissue. Yang menarik dari coffee break ini, makanannya beraneka ragam, sepertinya donasi dari member IP Jakarta. Mulai dari bolu pisang, keripik, puding, sampai donat JCo semua ada :9

Setelah break, acara dilanjutkan dengan pemutaran video rumah belajar (rumbel) dan divisi Sejuta Cinta (SC) beserta hadirnya perwakilan tiap rumbel dan divisi di atas panggung. Ada 4 rumbel di IP Jakarta, yaitu rumbel boga, menulis, menjahit, dan berkebun. Setiap rumbel dan divisi SC juga mengisi stand yang ada di acara ini.

Rumbel boga, menjual aneka makanan hasil buatan sendiri

Rumbel berkebun, sudah bisa menghasilkan benih dan bibit sendiri serta ada praktik composting

Rumbel menjahit, bisa eksplor mesin jahit dan mencoba tutorial kit langsung

 Hasil rumbel menjahit (sew & craft)

 Hasil rumbel menjahit (sew & craft)

Hasil rumbel menjahit (sew & craft)

Mampir di stand Sejuta Cinta: divisi sosial IP Jakarta dengan success story membina warga kurang mampu untuk dapat menjahit dan produktif

Pouch hasil produksi binaan divisi Sejuta Cinta Ibu Profesional Jakarta

Untuk rumbel menulis tidak terfoto hiks.. karena saat mengunjunginya, stand-nya sudah mau dibereskan. Saat di panggung dijelaskan ada penjualan buku antologi hasil karya rumbel menulis IP Jakarta berjudul "Pulang" di stand-nya.

Setelah perkenalan rumbel dan divisi Sejuta Cinta, dilanjutkan dengan sesi sharing dari keempat Changemaker Family. Yang pertama tampil adalah Mba Mumun (Siti Munawaroh), pendiri sanggar belajar "Hasanah Center" Jakarta yang mengajarkan berbagai macam keterampilan untuk kaum ibu dan perempuan. Mba Mumun ini meskipun sudah berumur lebih dari 40 tahun, semangatnya masih sangat tinggi. Dibuktikan juga dengan aktif di divisi Sejuta Cinta IP Jakarta.

Yang kedua teh Erna Listia. Teh Erna adalah senior saya ternyataaa, sudah kenal lebih dulu di komunitas itbmh. Beliau bersama suami adalah owner Resto Bebek Dower yang dijadikan tempat acara milad ini. Awalnya teh Erna adalah seorang ibu yang bekerja di ranah publik yang kemudian saat kehamilan kedua mulai berpikir bagaimana caranya mengatur waktu untuk pumping di tengah kesibukan pekerjaan yang mengharuskan dirinya untuk mobile baik ke luar kota ataupun ke luar negeri. Oleh karena itu, teh Erna memberanikan diri untuk resign dari pekerjaannya dan merintis usaha sendiri. Tahun 2011 dimulai dengan 1 cabang, 17 karyawan, dan 20 ekor bebek per hari, di 2017 telah menjadi 18 cabang, 300 lebih karyawan, dan 2000 ekor bebek per hari.

Yang ketiga adalah mba Annisa Miranty Gumay, seorang ibu tunggal dari 4 anak. Suaminya telah berpulang mendahului ke Rahmatullah, dimana seminggu kemudian Mba Annisa baru mengetahui sedang hamil anak ke-empat. Tapi beliau tetap tegar menjalani kehidupan bersama 4 anaknya. Beliau adalah seorang guru ekonomi di SMAN 71 Jakarta, ketua rumbel Sew & Craft IP Jakarta, penggagas proyek RaQueeFa Bookhouse dan Komik Keluarga.

Yang keempat adalah mba Efi Femiliyah. Mba Efi mengadakan project keluarga dengan putrinya, Bellva, sebagai Project Manager. Project-nya adalah Jumat Berbagi, dimana Mba Efi sekeluarga menyiapkan makanan yang akan dibagikan kepada jamaah selepas sholat Jumat. Selain itu, mba Efi juga mengagas Taman Baca Warga 67 di wilayah tempat tinggalnya. Setelah sharing session selesai, ada pemberian hadiah kepada para Changemaker Family.

Tiba saatnya puncak acara, yaitu talkshow bersama Ibu Septi dan Pak Dodik. Diawali dengan Pak Dodik yang naik ke atas panggung, mencari tissue untuk Bu Septi yang sedang menangis haru setelah mendengarkan sharing session dari 4 Changemaker. Kemudian Bu Septi naik ke atas panggung sambil bercerita tentang mengapa beliau merasa terharu.

Beliau flashback ke 6 tahun lalu, dimana saat itu beliau merintis komunitas Ibu Profesional. Beliau yang kala itu adalah seorang ibu rumah tangga berjuang agar profesi ibu rumah tangga tidak dipandang sebelah mata. Banyak ibu rumah tangga kala itu merasa rendah diri dan tidak berharga. Kini, para ibu rumah tangga atau yang sekarang disebut ibu yang bekerja di ranah domestik dapat bangga terhadap dirinya sendiri serta bermanfaat bagi lingkungan. Ibu Septi yang tidak memiliki kakak atau adik perempuan biologis, kini memiliki 18.000 saudara perempuan di seantero nusantara, pun di luar negeri.

Ibu Septi pun kali ini tidak menyiapkan slide presentasi ataupun kertas plano. Beliau spesial membahas dan mengupas keempat Changemaker yang sebelumnya telah hadir. Ibu Septi mengatakan bahwa dari seorang ibulah, peradaban dimulai. Dapat dengan mudah kita sebutkan, tokoh besar yang diasuh hanya oleh seorang ibu. Misalnya Nabi Isa, Nabi Muhammad, Thomas Alva Edison. Tetapi tokoh besar yang hanya diasuh oleh seorang ayah, kita akan agak lama berpikir menyebutkannya. Oleh karena itu, mendidik satu ibu sama dengan mendidik satu generasi.

Kemudian waktunya Pak Dodik bercerita, beliau hanya mengucapkan ada pertanyaan? Hehe.. kemudian sesi tanya jawab pun dimulai. Ada yang bertanya bagaimana cara menurunkan ego suami? Pak Dodik menjawab, tidak perlu diturunkan. Jika ada yang tidak sreg dengan suami, bicarakan, dan buat kesepakatan bersama. Tidak perlu mengubah orang lain, ubahlah diri sendiri terlebih dahulu.

Lalu ada mantra-mantra IIP:
1. 4E (Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn), untuk membangun passion dan keahlian, baik untuk anak maupun diri sendiri.
2. Tips membangun keluarga: main bareng, ngobrol bareng, aktivitas bareng.

Ada juga yang bertanya tentang kuliah Bunsay, dimana anaknya tidak mau difoto. Bu Septi menjawab agar berkomunikasi terlebih dahulu kepada anak agar saat anak beraktivitas, Bunda izin memfoto. Lalu sepakati juga waktu gadget atau saat Bunda mengerjakan tugas tersebut, dengan anak dan suami. Kelas Bunda Sayang adalah sarana dimana mempraktikkan ilmu yang didapat, tidak sekedar membaca dan kemudian kebingungan menerapkannya. Atau istilahnya badai/tsunami informasi parenting.

Hadir juga Mba Enes lho.. Putri pertama dari Bu Septi dan Pak Dodik ini cantik dan murah senyum sekali. Awalnya hanya dihubungi lewat telepon oleh panitia, ala-ala surprise di TV, eh ternyata hadir juga di acara. Kemudian mba Enes juga sharing dan menjawab pertanyaan. Salah satunya pertanyaan: apa yang diingat mba Enes tentang pola asuh Ibu & Bapak? Mba Enes menjawab tentang "bola tenis". Saat sekitar usia SD kelas 1 atau 2, mba Enes menangis. Kemudian bapak datang membawa bola tenis dan memantulkannya di lantai. Lalu Bapak bertanya: bagaimana bila bola tenis ini dilemparkan ke bantal? Mba Enes menjawab: tidak akan memantul.. Lalu Bapak bilang: itulah mengapa Bapak tidak memberikan kemudahan dan yang enak-enak untuk Enes, agar Enes dapat memantul seperti bola tenis. Mba Enes juga ingat bahwa Bapak dan Ibu selalu satu suara. Tidak ada misalnya oleh Ibu tidak boleh, lalu oleh Bapak boleh, ataupun sebaliknya.

Me and Mba Enes

Fyuuuh.. panjang juga ya. Sebelum ke kesimpulan, MC bagi-bagi doorprize. Banyak banget doorprize-nya. Mantab! Kemudian tiba pada kesimpulan dari Pak Dodik dan Ibu Septi. Dari Pak Dodik: perubahan dunia semakin cepat, anak harus dipersiapkan agar adaptif dan tidak gagap akan perubahan. Kuatkan di dalam keluarga agar terbiasa dengan perubahan, baru dapat berkarya keluar. Dari Bu Septi: Coba sebutkan pekerjaan yang 5-10 tahun lalu tidak ada, kini ada? Oleh karena itu pendidikan pun layaknya berubah. 

Education 1.0: I know, you don't know, I teach you 
Education 2.0: I know, you know, let's discuss
Education 3.0: You know better, let me hear

Acara pun dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada Bapak, Ibu, dan Mba Enes dari rumbel dan sponsor. Lanjut doorprize dan kuis. Lalu pengumuman untuk mengumpulkan bendera di setiap stand yang dikunjungi. Peserta dengan jumlah bendera terbanyak akan mendapatkan hadiah. Kemudian peserta bebas istirahat, sholat, dan makan siang. Sesi terakhir berfoto bersama pengurus, panitia, Bu Septi, Pak Dodik, dan mba Enes tentunya.

Yang ini bersama Mba Saroh (Banten), Mba Finny (Bogor), Uni Eci, dan Mba Efi (Jakarta)

Pretend Play, Pura-Pura yang Bermanfaat

Yup, dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu permainan yang Neta dan Nara sering lakukan adalah pretend play, atau permainan pura-pura menjadi sesuatu atau seseorang layaknya yang dilakukan orang atau sesuatu tersebut. Yuk intip kegiatan pretend play apa saja yang Neta dan Nara sukai!

Pretend play menjadi hewan

Dunia anak dekat sekali dengan dunia hewan yaa.. Anak-anak senang sekali jika melihat hewan, menirukan suara dan gerak-gerik hewan tertentu. Misalnya Nara, senang sekali loncat-loncat seperti kodok mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi di balik daun teratai :D

Ayo cari teman-teman kodok

Pretend play rumah-rumahan

Ini sih favorit Neta banget. Hampir setiap hari Neta bermain rumah-rumahan. Memang sudah ada properti tiruannya seperti sofa, tempat tidur, tempat mandi, lemari, meja rias, dan lain-lain. Plus beli orang-orangan stiker di abang penjual mainan yang ada di depan sekolah Neta. Atau simply dia memainkan boneka kemudian menyelimutinya dengan selimut tiruan yang ia temukan. Bisa kertas petunjuk pemakaian obat, bon, atau apa pun yang berbentuk seperti selimut hahaha.. Children imagination is amazing yaa..

Neta bermain rumah-rumahan

Pretend play masak-masakan/sendok-sendokan/suap-suapan

Kalau ini sedang jadi masa-masa eksplornya Nara. Kalau sudah bertemu sendok dan wadah, mulailah dia berpura-pura makan, menyuapi, atau mengaduk-aduk seperti orang yang sedang memasak. Lihat maminya yang rajin masak mungkin ya.. haha.. #PD

Nara main sendok

Pretend play telpon-telponan

Nah ini lebih lucu lagi. Anak-anak sudah sering lihat orang tuanya menelepon dengan HP, jadinya mereka ikut-ikutan deh. Kebetulan mami habis ikut tutorial membuat mainan dari kardus bersama Mba Uchy Widya. Mainan yang dibuat adalah telpon-telponan. Neta dan Nara sampai rebutan kalau main karena hanya ada satu hihi.. Mainan sederhana seperti ini bisa menstimulus aspek bahasa anak-anak lho :)

Halo ini Neta

Pretend play cuci piring

Namanya anak-anak pasti senang main air ya. Ini Neta dan Nara sepertinya sedang berpura-pura menjadi mami yang sedang mencuci piring. Properti yang digunakan mainan masak-masakan, lalu diisi air semuanya, kemudian airnya dibuang. Setelah itu diulang beberapa kali sampai baju, lantai semua basah. Duh, nambah kerjaan mami aja nih haha..

Cuci piring seperti mami

Resep Tumis, Ala Prasmanan, Ala HokBen, dan Ala Barat Ada di Sini!

Wah hampir seminggu delay menulis resep masakan. Menulis bunsay libur, ikut libur juga menulis yang lainnya hihihi.. To be consistent, sulit ternyata ya sis.. :)

Back to the topic, menu minggu kemarin cukup beragam yaa.. agak berbeda dari biasanya si saya yang sukanya memasak tumisan, kali ini mencoba yang lebih mudah lagi hehe.. Makan enak tidak harus rempong koq :) Berikut resep-resepnya:

Menu Senin, 15 Januari 2018

Tumis Kembang Kol Baso

Bahan-bahan:
1. Kembang kol 1 buah Rp 5.000
2. Baso sapi 5 buah Rp 5.000
3. Bawang merah 4 siung
4. Bawang putih 3 siung
5. Minyak goreng secukupnya untuk menumis
6. Magic Lezat 1 bungkus
7. Air 1 gelas (200 mL)
8. Cabe merah 5 buah

Cara memasak:
1. Potong-potong kuntum kembang kol dan cuci
2. Potong-potong baso menjadi 4 bagian
3. Iris halus bawang merah dan bawang putih
4. Iris serong cabe merah
5. Tumis minyak, masukkan bawang sampai harum
6. Masukkan cabe
7. Masukkan baso, kembang kol, magic lezat, dan air
8. Tumis hingga matang dan air mendidih

Jumlah biaya yang dikeluarkan: kurang lebih Rp 13.000
Waktu memasak: kurang lebih 20 menit
Untuk 3-4 porsi

Menu Selasa, 17 Januari 2018

Kali ini memasak ala-ala prasmanan gitu: bumbu lada hitam! :9 Wah apa resepnya? Rahasianya tetap bumbu instan koq hahaha.. Ini dia:

 Bamboe Asia Saus Lada Hitam, tanpa MSG dan tambahan yang aneh-aneh lho!

Masakannya:

Sosis Saus Lada Hitam

Bahan-bahan:
1. Sosis sapi Superindo isi 12 buah Rp 22.000
2. Bawang bombay Rp 2.000
3. Bumbu Bamboe Asia Saus Lada Hitam Rp 8.400
4. Minyak goreng secukupnya untuk menumis
5. Air 1 gelas (200 mL)

Cara memasak:
1. Kupas plastik sosis, potong sosis menjadi 3 bagian, lalu kerat membentuk X bagian atas dan bawahnya
2. Iris halus bawang bombay
3. Tumis minyak, masukkan bawang sampai harum
4. Masukkan sosis, air, dan bumbu lada hitam
5. Masak hingga matang dan air mendidih

Jumlah biaya yang dikeluarkan: kurang lebih Rp 33.000
Waktu memasak: kurang lebih 30 menit
Untuk 5-6 porsi
Sayurnya: brokoli rebus

Menu Kamis, 18 Januari 2018 

Yang ini menu ala HokBen, murah meriah, mantap!

Egg roll

Salad ala-ala

Mayo pedas

Egg roll
Bahan: egg roll siap goreng isi 12 potong Rp 20.000
Beli di Bude Iin yang buka lapak di sekolah Neta (WA: 0838 8000 767)

Salad Ala HokBen
Bahan: wortel (Rp 2.500) dan kol (Rp 2.000)
Cara membuat: kupas dan parut wortel, lalu potong-potong kol, campurkan

Mayo pedas
Bahan: mayones merk Maestro (beli di Indomaret Rp 5.000) dan saus sambal
Cara membuat: campurkan mayones dengan saus sambal

Jumlah biaya yang dikeluarkan: kurang lebih Rp 30.000
Waktu memasak: kurang lebih 20 menit (semuanya!)
Untuk 3-4 porsi

Menu Jumat, 19 Desember 2018

Yang ini menu ala barat karena makannya pakai kentang goreng hehe..

Kentang dan sosi goreng + brokoli rebus

Bahan-bahan:
1. Kentang goreng (250 gr) Rp 20.000, beli di Bude Iin juga
2. Sosis merk Yona isi 6 buah Rp 32.000, beli di warung frozen food
3. Brokoli 1 buah Rp 5.000

Cara membuat:
1. Goreng kentang di minyak panas, usahakan semua kentang tenggelam dalam minyak. Angkat, tiriskan
2. Potong sosis menjadi 3 bagian, lalu kerat membentuk X bagian atas dan bawahnya, lalu goreng
3. Potong kuntum brokoli, cuci, lalu rebus, tiriskan
4. Jadi deh! Makan dengan saus sambal

Jumlah biaya yang dikeluarkan: kurang lebih Rp 57.000
Waktu memasak: kurang lebih 40 menit (goreng kentangnya yang agak lama)
Untuk 4-5 porsi

Friday, January 19, 2018

Game Level 7: Semua Anak adalah Bintang (Day 15)

Kamis, 18 Januari 2018

Hari ini Neta libur masuk kelas karena ada acara perayaan Maulid Rasulullah SAW di sekolah Neta. Mami, Neta, dan Nara sempat hadir, menunggu kedatangan Ustadz Habib Ahmad Al-Habsyi yang tidak kunjung datang sampai pukul 11.00. Nara pun sudah mulai rewel dan tidak betah. Alhasil kami pulang sebelum mendangar ceramah ustadz yang sering muncul di TV tersebut.

Cuaca pun mendung diselingi angin kencang dan sesekali hujan. Cocok sekali untuk stay di dalam rumah. Lalu Neta dan Nara ngapain? Rencananya mau menyelesaikan mainan kamera dari kardus, tetapi mami belum berhasil menemukan si masking tape. Jadilah mereka mami bebaskan bermain dan bereksplorasi sesuka hati. Neta memilih (seperti biasa) bermain rumah-rumahan, sedangkan Nara bermain sendok-menyendok seperti terlihat di foto-foto berikut ini:

Neta sedang menyusun perabot di rumahnya

Berimajinasi dengan bermain rumah-rumahan

Nara sibuk

Menyendokkan ikan-ikanan dari satu tempat ke tempat lainnya

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga




Thursday, January 18, 2018

Game Level 7: Semua Anak adalah Bintang (Day 14)

Rabu, 17 Januari 2018

Hari ini kami memperbaiki mainan telepon dari kardus. Sebelumnya telepon-teleponan ini telah selesai dibuat hari Kamis minggu lalu bersama mba Uchy Widya, penulis buku Tutorial Mainan Kardus. Beberapa hari kemudian tombol-tombolnya sudah copot di-"kletekin" Nara, antenanya juga sudah copot karena sepertinya lem belum kering sehingga menjadi mudah lepas. Karena Neta senang bermain rumahan-rumahan (telponnya bisa jadi properti) dan Nara senang bermain telepon-teleponan, yuk kita perbaiki bersama.

Caranya mudah saja, lem kembali bagian antena ke bagian atas telepon. Untuk tombolnya, mami perbaiki dengan menggunakan kertas HVS saja, yang dituliskan angka 0-9 serta tanda bintang dan pagar, seperti tombol telepon pada umumnya. Soalnya kalau pakai kardus lagi pasti tidak tahan lama hihihi.. Setelah itu, jadi deh! Neta dan Nara bisa main telepon-teleponan lagi :)

 Neta pura-pura telepon

Telepon yang sudah diperbaiki

Mami nampang dulu ya (waktu buat mainan bareng Mba Uchy & teman-teman IIP Pondok Cabe)

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Kelas Menulis bersama Fahd Pahdepie di Ruang Tengah

Hwah.. ini sebuah "lembaran baru". Setelah menjadi ibu, ikut kelas menulis malam-malam. Meninggalkan anak-anak bersama neneknya dan papinya. Lalu setelah sampai, pesertanya anak muda semua. Hiks.. Dan kemudian berasa tua hahaha.. Untungnya tidak jadi membawa anak-anak, karena luas tempat terbatas dan peserta yang datang cukup banyak.

Cukup untuk curhatnya hehehe.. Berikut saya ceritakan tentang kelasnya. Tema pertemuan pertama kali ini adalah tentang ide. Apa itu ide? Menurut KBBI, ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan ;cita-cita. Mengapa pembahasan pertama adalah tentang ide? Karena ide-lah yang diperlukan para penulis di awal penulisan. Ide dapat dikaitkan dengan tujuan menulis. Untuk apa menulis? Tulisan apa yang akan dibuat? Fiksi atau non-fiksi? Cerita atau non-cerita?

Ide juga terkait konsep. Misal mau menulis tentang ibu. Konsep "ibu" ini adalah penamaan untuk mempermudah panggilan terhadap orang yang melahirkan atau merawat kita. Jika tidak ada kata "ibu", tentu perlu penjelasan yang panjang jika kita ingin menceritakan ide menulis tentang ibu kita.

Sesi tanya jawab
1. Pernah membaca artikel, bahwa seorang penulis itu harus "selesai" dengan dirinya sendiri. Nah itu bagaimana, apakah dengan menulis artinya tidak boleh punya masalah?

Jawab: Seorang penulis adalah manusia juga. Setiap manusia pasti memiliki problematika kehidupan. Maksudnya "selesai" adalah, ketika ada masalah, seorang penulis dapat menyelesaikan masalahnya dan tetap berbagi dengan cara menulis. Seorang penulis juga harus mengapresiasi tulisan orang lain, dengan cara membaca hasil karya orang lain, bukan hanya ingin tulisannya dibaca dan diapresiasi.

2. Saya ingin membuat love story yang ber-setting di zaman sejarah (Romusha). Bagaimana tahapan menulisnya?

Jawab: Tentukan tujuan menulis. Mau dititikberatkan dimana? (Penanya menjawab di zaman sejarah). Berarti harus riset tentang zaman sejarah (Romusha) dulu, agar cerita yang dibuat sesuai dengan zamannya. Lalu baru kembangkan love story-nya.

"5 Mengapa" (Dari Socrates)
Seorang peserta maju dan diberi pertanyaan:
1. Mengapa datang ke sini? Karena mau belajar menulis
2. Mengapa mau belajar menulis? Supaya bisa jadi penulis
3. Mengapa mau menjadi penulis? Karena suka menulis
4. Mengapa suka menulis? Untuk menghilangkan stress
5. Mengapa mau menghilangkan stress? Agar bahagia

Dari pertanyaan "5 Mengapa", dapat diketahui tujuan sebenarnya mengapa datang ke kelas ini? Yaitu agar bahagia. Coba tanyakan 5 mengapa ini kepada diri anda sendiri ketika ingin menulis suatu ide. Maka jawaban terakhir sejatinya adalah jawabannya.

Empat kemampuan yang harus dimiliki seorang penulis
1. Kemampuan mendengar
2. Kemampuan membaca 
3. Kemampuan berbicara (berkomunikasi)
4. Kemampuan menulis

Keempatnya diperlukan seorang penulis, tidak hanya kemampuan menulis saja. Seorang penulis harus bisa mendengar orang lain, sebagai kemampuan awal agar dapat berbicara dan berkomunikasi. Seorang penulis juga harus rajin membaca, agar dapat menulis dengan baik. Jangan lupa untuk praktik. Tidak mungkin Anda lihai membaca hanya dengan punya buku "Cara Cepat Membaca", jika Anda tidak pernah membaca atau punya buku selain buku tersebut. Demikian pula dengan menulis, kuncinya adalah berlatih.

Cara men-develop ide menjadi sebuah tulisan (dari Mark Levi)
1. Brainstorming: dapat dilakukan dengan mengobrol, menonton film, mendengarkan curhatan orang lain, jalan-jalan, mendengarkan radio, dll. Brainstorming yang simpel adalah menuliskan kata-kata yang berhubungan atau tidak berhubungan langsung dengan ide yang kita miliki
2. Clustering: memutuskan kata-kata mana yang dipakai atau tidak dipakai dari hasil brainstorming di atas
3. Jotting: menulis kasar. Tulis semua hasil brainstorming dan clustering  dengan kasar. Yang perlu diingat adalah tulisan yang kita buat tidak harus langsung bagus. Oleh karena itu diperlukan proses selanjutnya, yaitu:
4. Editing, dan
5. Re-writing

Sekian reportase saya dari kelas menulis pertama bersama Fahd Pahdepie di Cafe Ruang Tengah, Ciputat. Semoga dapat mentransfer sesuai yang disampaikan oleh Mas Fahd hehe.. Berikut fotonya, numpang eksis dulu yaa :)

Ibu-ibu sendiri

Wednesday, January 17, 2018

Game Level 7: Semua Anak adalah Bintang (Day 13)

Selasa, 16 Januari 2018

Neta sedang senang sekali bermain rumah-rumahan. Sebenarnya mainan rumah-rumahannya sudah punya sejak lama. Tapi setelah membeli stiker orang-orangan, Neta setiap hari jadi bermain rumah-rumahan ini plus orang-orangannya. Mulai dari tidur, bangun tidur, mandi, ke sekolah, berenang, semuanya Neta ceritakan layaknya keseharian yang Neta alami sendiri hihi.. Bahkan orang-orangannya pun diselimuti bila sedang tidur dengan menggunakan kertas obat haha..  Lucu deh kalau mendengarkan narasi yang Neta ceritakan saat bermain. Full intonasi, ekspresi, dan imajinasi. Permainan seperti ini cukul lengkap yaa.. Mengasah bahasa, bermain peran, sekaligus melatih kreativitas mengarang cerita. Ternyata mainan tidak harus mahal, stiker orang-orangan yang beli di abang-abang gerobak yang mangkal di depan sekolah Neta seharga 2000-3000 rupiah saja dapat membinarkan mata anak-anak yang memainkannya :)

Cita-citanya Mami mau membuatkan Neta mainan rumah-rumahan dari kardus beserta isinya. Sudah belajar sama Mba Uchy Widya hari Kamis minggu kemarin. Belajar membuat telepon dan kamera dari kardus. Kameranya belum jadi karena belum beli masking tape-nya. Kalau teleponnya, antena dan tombol nomornya sudah pada copot hihi.. Kurang bertahan lama nih karena dicongkelin Nara hahaha.. Besok kita perbaiki mainan teleponnya yaa.. :)

Mainan rumah-rumahan Neta

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Tuesday, January 16, 2018

Game Level 7: Semua Anak adalah Bintang (Day 12)

Senin, 15 Januari 2018

Hari ini Nara bermain lompat kodok yang ketika day 5 minggu kemarin, propertinya digunting oleh Kakak Neta. Cara bermainnya: sembunyikan teman-teman kodok di balik daun teratai lalu ajak Nara mencari teman-teman kodok (ikan, siput, berang-berang, dan kura-kura). Awalnya mencari dengan cara berjalan. Setelah Nara sudah cukup lihai, ganti cara mencarinya dengan cara melompat seperti kodok. Bersama-sama dengan Mami, melompat bersama mencari teman-teman hihihi.. Nara dan Mami pun tertawa bersama ketika melakukannnya hahaha.. Selesai mencari teman-teman, Nara dan Mami pun malah bermain kejar-kejaran sambil melompat-lompat seperti kodok. Serunyaaa! :D

Nara, teman-teman kodok, dan daun teratai

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Monday, January 15, 2018

Empat Kegiatan Sederhana untuk Anak Usia 1 Tahun

Bingung berkegiatan dengan anak usia 1 tahun? Jangan bingung, Bund :) Berikut 4 kegiatan sederhana yang bisa dilakukan bersama dengan basata di rumah! :D

Bermain lompat kodok

Anak usia 1 tahun umumnya tertarik dengan dunia binatang. Ajak berkegiatan basata dengan sesuatu yang berhubungan dengan dunia binatang, misalnya lompat kodok. Kalau Nara berkegiatan dengan dibantu properti dari Mungilmu seperti foto di bawah ini. Ada gambar kodok dan keempat temannya (ikan, kura-kura, berang-berang, dan siput), ada juga gambar daun teratai. Cara bermainnya: sebar keempat teman kodok kemudian tutupi dengan daun teratai. Ajak anak untuk mencari teman-temannya dengan cara melompat seperti kodok. Jika tidak ada properti yang bisa digunakan, cukup bermain kejar-kejaran dengan anak sambil melompat seperti kodok pun anak-anak pasti sudah sangat senang dan tertawa-tawa dengan geli hehe.. Yang terpenting adalah kehadiran Bunda saat bermain dengannya! :)

Properti permainan lompat kodok 

Bermain lego

Wah, jangan underestimate bayi satu tahun lho! Mereka jika diberikan kesempatan mencoba sesuatu hal, akan belajar dengan sangat cepat. Contohnya kegiatan bermain lego ini. Bayi satu tahun sudah dapat memasang-masangkan lego, bahkan sudah bisa membuat bentuk tertentu, misalnya bentuk menara. Kegiatan ini baik untuk menstimulus motorik halusnya. Yuk beri anak kesempatan, Bunda!

Membuat menara dari lego

Bermain bentuk dan warna

Bayi satu tahun sudah mulai dapat diperkenalkan pada jenis-jenis bentuk dan warna. Kalau Nara masih menggunakan printable dimana ada gambar bentuk dengan warna tertentu, seperti foto di bawah ini. Cara bermainnya, berikan krayon berwarna sama dengan warna yang ada di kertas, lalu biarkan anak mencoret-coret kertas dengan krayon yang dipegangnya. Wah, ternyata warnanya sama ya, Nak! Setelah itu ceritakan juga bentuk apa yang ada di tiap kertas. Oh ini lingkaran berwarna merah, yang ini segitiga berwarna kuning, kalau yang ini segi empat berwarna hijau. Jika tidak ada propertinya, Bunda dapat menggunakan barang atau benda yang ada di sekitar kita. Misal pergi ke luar, melihat matahari. Wah matahari bentuknya bulat ya, Nak dan berwarna kuning. Bunda dapat menggunakan benda-benda sekitar lainnya dan bisa juga menggunakan yang ada di rumah.

Properti mengenal bentuk dan warna

Melukis

Setiap anak pasti senang deh diajak menggambar, mewarnai, atau melukis. Kuncinya jangan takut berantakan, kotor, atau messy, Bunda! Karena lewat kegiatan ini, anak-anak dapat mengasah sisi kreativitas, seni, dan penyaluran ekspresi. Sediakan kuas, cat air, dan media lukis yang memang halal untuk dicoret-coret hehe.. Anak-anak dapat dengan bebas mewarnai dan jangan terlalu berharap dalam sekali mencoba, hasilnya akan rapi dan bagus ya , Bund. Yang terpenting anak-anak mencoba dan memiliki pengalaman boleh corat-coret (tidak dilarang-larang maksudnya) hehe.. Selanjutnya dengan pengarahan dan pendampingan, insya Allah hasilnya akan lebih rapi dan bagus.

Nara ikut Kakak Neta melukis

#KegiatanNetaNara