Wednesday, September 27, 2017

Aliran Rasa Mengamati Gaya Belajar Anak

Sebelum game level 4 ini, hampir setiap hari anak-anak sudah disiapkan dan diberi aktivitas tertentu (structured play). Tetapi mami belum memperhatikan gaya belajarnya. Karena itu, game level 4 ini menambah pengetahuan mami untuk mengamati gaya belajar anak-anak juga, selain mempersiapkan dan menemani mereka bermain sambil belajar. Memang, usia balita masih usia bereksplorasi, jadi yang diamati masih 'kecenderungan' gaya belajarnya. Insya Allah, dengan bertambahnya usia akan semakin jelas yaa..

Dengan mengerjakan game kali ini pun, mami jadi menyadari bahwa kebanyakan aktivitas yang dipersiapkan untuk anak-anak adalah aktivitas yang mengasah visualnya (lewat gambar-gambar printable), jadi 'kecenderungan' gaya belajar Neta pun menjadi visual. Ke depannya, diusahakan untuk mengasah aspek lainnya juga, yaitu auditori dan kinestetik. Kalau auditori sudah lumayan juga sebenarnya, di antaranya melalui lagu-lagu, video, dan dibacakan buku. Kinestetik yang masih peer karena memang banyaknya kami melakukan aktivitas di rumah. Harus mulai digalakkan lagi nih outdoor activity-nya. Bisa dengan olahraga pagi, bersepeda, main skuter, atau berkebun. Semangat mamiii!

#AliranRasa
#BunSayIIP
#GameLevel4


Saturday, September 23, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 17)

Jumat, 22 September 2017

Hari ini Neta libur sekolah karena kemarin sudah masuk, ikut pawai tahun baru. Tapi ada acara ngaliwet dari ibu-ibu TK di rumah temannya Neta. Jadi kami bertiga (mami, Neta, dan Nara) pergi ke sana. Ibu-ibunya pada masak dan ngobrol, anak-anaknya bermain. Bahkan Nara pun sudah bisa ikut bermain bersama hehehe..

Ngaliwet

Foto Neta-nya malah ga ada karena pas anak-anaknya difoto, Netanya lagi pipis hihihi..

Kesimpulan Hari Ini
Bila sedang bermain bebas, anak-anak cenderung kinestetik yaa.. karena lari sana, lari sini. Aktif bangeeet! :)

Kesimpulan Game Level 4
Berikut link tabel pengamatan gaya belajar anak untuk Neta:
Dominan visual yaa. Tetapi karena Neta masih usia balita, kemungkinan gaya belajar ini belum pasti juga. Ada kemungkinan pula karena mami banyak menstimulasi secara visual, maka yang banyak terasah aspek visualnya. Berarti ke depannya, aspek auditori dan kinestetiknya juga perlu banyak diasah. Agar lebih jelas ketika usia sekolah dasar, mana cara belajar yang terbaik untuk Neta.

Kalau untuk Nara, dia masih bebas bereksplorasi dan memang belum dapat ditentukan cara belajarnya visual, auditori, atau kinestetik. Masih harus banyak distimulus dengan seimbang antara ketiganya. Semangat mamiii! :D

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Friday, September 22, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 16)

Kamis, 21 September 2017

Hari ini tahun baru Islam, Neta ikut pawai di sekolahnya. Jalan kaki lumayan juga jauhnya, tapi bunda gurunya Neta bilang, Neta kuat sekali jalannya. Hebat ya anak kecil memang staminanya masih ok. Kebayang kalau mami yang disuruh jalan wkwkwkw.. cemilan mana cemilan.

Neta dan Nara juga sedang tertarik (kembali) dengan mainan lamanya yaitu skuter-skuteran. Nara paling senang diberdirikan di skuter lalu sama mami dituntun skuternya dari belakang. Kalau Neta, waduh sudah ekstrim mainnya, sambil loncat-loncat gitu ala-ala Toni Hawk kalau skater mah hahaha..

Neta sedang berbaris sebelum ikut pawai

Kesimpulan Hari Ini
Aspek kinestetik yaa yang terasah :)

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Thursday, September 21, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 15)

Rabu, 20 September 2017

Hari ini kami bermain rumah-rumahan. Ada gambar rumah, ruangan-ruangan, dan anak-anak. Neta menggunting gambar ruangan-ruangannya. Ada ruangan tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga. Setelah itu ditempelkan ke gambar rumah dengan menggunakan double tape. Mami menggunting gambar anak-anaknya. Ada yang perempuan dan laki-laki. Mami menanyakan yang mana yang perempuan, yang mana yang laki-laki? Alhamdulillah Neta sudah bisa membedakannya. Lalu gambar anak-anaknya dinamai seperti teman-teman Neta di sekolah.

Kemudian mulailah permainan rumah-rumahan ini. Salah satu gambar anak-anaknya bernama Neta. Dia mengajak teman-temannya untuk bermain ke rumahnya. Hehehe.. lucu deh, macam-macam cerita yang Neta buat. Dari pertarungan superhero, bermain berputar-putar dan berguling-guling bersama, dan berbagai macam cerita lainnya yang sesungguhnya mami pun kurang mengerti wkwkwkwk.. Neta kalau berbicara cepat sekali. Termasuk ciri-ciri anak visual ya. Nara pun ikut-ikutan bermain rumah-rumahan ini tapi kebagian hanya rebutan orang-orangannya saja. Hihihi.. Sabar ya, Nara :)

Gambar rumah-rumahan dan orang-orangannya

Kesimpulan Hari Ini
- Neta terasah aspek visualnya melalui gambar dan aspek auditorinya melalui bercerita. Melatih motorik halus serta koordinasi mata-tangan melalui kegiatan menempel dan menggunting.
- Nara juga terasah aspek visualnya melalui gambar dan aspek auditorinya dengan mendengarkan kakak Neta bercerita.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP


Wednesday, September 20, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 14)

Selasa, 19 September 2017

Hari ini eksekusi permainan sensori salju buatan. Air dingin, es, mainan plastik, dan properti dimasukkan ke dalam wadah. Lalu untuk salju buatannya, mengambil bagian dalam pampers. Untuk usia Nara memang masih fase oral, jadi perlu diawasi ketika bermain agar tidak dimakan. Kalau khawatir termakan, bisa diganti dengan bahan seperti puding atau jeli, moms ;)

Cara bermainnya: anak-anak sangat senang menyendokkan salju buatan dari wadah besar ke wadah kecil. Kalau Neta mainnya sambil bercerita, ceritanya dia tukang es. Trus lanjut cerita tentang hewan-hewannya. Misal pinguin sedang tidur, sedang makan, lalu pulang ke iglo. Kalau Nara masih belajar menyendokkan dari wadah besar ke kecil, masih banyak yang tumpah juga hihi.. Gpp Nara, masih berlatih motorik halusnya dan koordinasi antara mata dan tangan yaa..

Selesai main sendok-sendokan, lanjut main lempar salju. Duh walhasil teras rumah jd basah, lengket, dan licin. Neta malah seneng dia bisa seluncuran layaknya sedang main ski. Kalau Nara langsung mami selamatkan dari 'kekacauan' ini wkwkwkwk.. Ini dia foto-foto ketika masih bermain aman:

 Bermain bersama

 Salju buatan

Menyendokkan es

Kesimpulan Hari Ini
- Aspek visual Neta terasah dengan bantuan properti gambar, aspek auditori terlatih lewat bercerita, dan aspek kinestetik ikut terasah melalui permain ski setelahnya.  
- Nara masih berlatih menyendokkan salju buatan, melatih motorik halus dan koordinasi mata dengan tangan. Melatih kesabaran mami juga yaa.. karena banyak yang tumpah hehehe..
- Anak-anak juga merasakan langsung bahwa es itu dingin (aspek taktil), yang sangat bermanfaat untuk anak usia balita.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Tuesday, September 19, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 13)

Senin, 18 September 2017

Hari ini kami mempersiapkan permainan "Sensori Salju Buatan" dari paket mungilmu mini. Khawatir Neta bosan seperti ketika permainan "Jadwal Harianku" yang memakan waktu dan fokus yang cukup lama, maka hari ini kami hanya mempersiapkan perlengkapannya terlebih dahulu. Baru esok hari mulai permainannya.

Apa saja yang perlu dipersiapkan:
1. Es batu
2. Gambar-gambar hewan dan properti yang berhubungan dengan salju seperti gunung es dan igloo
3. Mainan plastik seperti sendok dan wadah
4. Wadah sensori

Gambar-gambarnya digunting terlebih dahulu, lalu dilapisi lakban bening agar tintanya tidak luntur bila terkena air. Wah bisa rapi juga dengan menggunakan lakban bening ini, tidak harus dilaminating :)

Kali ini memang mami yang menggunting dan melapisi gambar-gambar dengan lakban bening. Neta dan Nara hanya memperhatikan. Tetapi mereka sangat excited sekali melihat properti-properti salju ini. Neta memang sedang sering pura-pura main salju, ikut-ikutan yang ada di film kartun yang ditontonnya, seperti Dora dan juga Diego. Dia senang berpura-pura pakai sarung tangan, syal, topi, jaket, dan sepatu boot, seperti anak-anak yang sedang bermain salju. Neta semangat sekali bercerita tentang hewan-hewan dan properti salju tersebut.

Properti permainan sensori salju buatan

Kesimpulan Hari Ini
- Neta terasah aspek visualnya dengan melihat gambar-gambar hewan dan properti salju lalu menceritakannya tentang yang ia ketahui tentang gamba-gambar tsb.
- Nara juga terasah aspek visualnya dengan mengenal gambar-gambar hewan yang hidup di salju. Nara sedang senang dengan hewan-hewan yang ia lihat, baik hewan yang hidup maupun hewan yang ada di gambar.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Monday, September 18, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 12)

Minggu, 17 September 2017

Hari ini kami sekeluarga di rumah saja. Mami kebagian beres-beres rumah, papi kebagian laundry baju, anak-anak bebas bermain. Biasanya bila sedang bersantai-santai seperti hari ini, Neta suka minta nonton dvd kartun, salah satu favoritnya adalah Dora. Neta sedang senang episode yang berjudul "Gelang Persahabatan". Ceritanya tentang Hari Persahabatan Dunia. Seluruh anak-anak merayakannya dengan memakai gelang persahabatan, tetapi semua gelangnya dicuri Swiper si Rubah. Karena Swiper senang akan diberi gelang persahabatan juga, dia insyaf deh mau mengembalikan semua gelang-gelangnya yang telah ia curi.

Kemana saja gelangnya dikembalikan? Ke Perancis, Tanzania, Rusia, dan Cina. Jauh yaa.. Tapi bagus juga episode Dora yang ini, mengenalkan negara, kebudayaan, yang terkenal dari negara tersebut, dan belajar sapaan dalam bahasa masing-masing. Kalau Perancis ada menara Eiffel, orang-orangnya suka ke cafe makan kue dan roti yang enak-enak, sapaannya Bonjour! Kalau Tanzania, orang-orangnya masih tinggal di pedalaman, suka memakai manik-manik, ada gunung Kilimanjaro, sapaannya Jambo! Kalau Rusia ada istana Winter, negaranya bersalju, dingin, bisa bermain ski, sapaannya Privet! Kalau di Cina, ada Tembok Besar, dan sapaannya Ni Hao! Neta jadi sedikit-sedikit belajar tentang geografi dunia :)

Hari ini Neta juga tertarik bermain dengan cotton buds yang tercecer sehabis dimainkan Nara. Dia membuat bentuk rumah dan perahu dari cotton buds tersebut. Wah sudah bisa dan mirip dengan gambar rumah dan perahu! Lalu mami jadi ingat, dulu memang pernah mengajak Neta membuat rumah dan perahu, tetapi dari korek api. Ternyata Neta masih ingat yaa!

Kesimpulan Hari Ini
- Setelah Neta menonton beberapa kali episode Gelang Persahabatan ini, Neta jadi ingat seluk-beluk tentang negara-negara yang diceritakan, berarti gaya belajar visual dan auditorinya kembali terbukti dominan ya.
- Kegiatan hands on yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu membuat rumah dan perahu dari korek api ternyata masih diingat oleh Neta, dan Neta dapat membuatnya lagi dengan media yang berbeda. Memang cara belajar yang terbaik untuk anak balita adalah memegangnya langsung dan mempraktikkannya langsung yaa, jadi terekam deh dalam ingatan Neta.
- Nara masih hobi beres-beres aja nih alias acak-acak hihihi.. Tapi gpp deh, sabar-sabarin aja ya mamii..

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Sunday, September 17, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 11)

Sabtu, 16 September 2017

Hari ini mami ikut acara beauty class, sekeluarga ikut menemani. Tetapi anak-anak bermain ditemani papi di playground yang ada di dekat tempat acara mami. Acaranya lumayan lama juga, sekitar 3 jam. Tapi kata papi, anak-anak happy bermain, bahkan Nara sudah berani main perosotan sendirian tanpa dipegangi. Papi hanya mengawasi saja. Neta senang deh sudah punya teman main sekarang hehehe..

Kali ini aspek kinestetik Neta & Nara yang terasah. Aktif bergerak di luar, sampai keringatan, lengket, dan kucel sewaktu mami melihat mereka setelah selesai acara hihihi.. Gpp, yang terpenting mereka happy dan banyak bergerak. Karena di hari-hari lain jarang bermain ke luar rumah, apalagi sekarang cuaca sedang panas sekali. Berikut foto2 Neta & Nara sedang bermain di perosotan playground :)

Teman main

Neta main sampai ketek basah wkwkwk..

Nara sudah bisa main perosotan sendiri

Kesimpulan Hari Ini
Full Kinestetik! :D

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Saturday, September 16, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 10)

Jumat, 15 September 2017

Hari ini kami kembali bermain mungilmu "menggolongkan hewan besar dan kecil". Sebenarnya ini permainan mungilmu mini, tapi ternyata Neta tertarik juga untuk ikutan. Malah Neta yang menggunting semua gambar hewan-hewannya, mami hanya mencontohkan satu buah. Setelah gambar-gambar hewannya digunting, dikelompokkan sesuai ukurannya: hewan besar dan hewan kecil, kemudian ditempelkan di kertas terpisah. Kami menempelkannya dengan double tape. Mami yang menggunting double tape-nya, Neta yang menempelkan double tape ke bagian belakang gambar hewan, kemudian mami yang membuka double tape-nya, dan terakhir, Neta yang menempelkan ke kertas. Neta sudah bisa mengelompokkan hewan besar dan hewan kecilnya.

Ini dia hasil bermain kami hari ini :)

Kesimpulan Hari Ini:
- Kegiatan ini mengasah aspek visual Neta melalui latihan motorik halus dan koordinasi mata dan tangan (menggunting dan menempel), aspek auditorinya terasah melalui bercerita dan bertanya jawab seputar hewan-hewan. Aspek kinetiknya tidak begitu terasah nih, mungkin berikutnya bisa dicoba bergerak sesuai cara jalan hewan yaa.. hihihi.
- Nara belum terlalu terlibat dalam permainan kali ini, hanya memperhatikan dan mendengarkan kami, sambil meremas-meremas gambar hewan dan berebutan deh sama kakak Neta hehehe..

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Friday, September 15, 2017

From Working Mom to Stay at Home Mom, and be Happy

Sharing Jumat Hangat 
Kelas Bunda Sayang Batch#2 IIP Tangsel
15 September 2017 

Halo Bunda semua! 😊

Tulisan ini bukanlah untuk menilai mana yang lebih baik di antara ibu yang bekerja di ranah publik atau ibu yang bekerja di ranah domestik ya. Say no to moms war 😉

Tulisan ini juga tidak bermaksud menggurui lho. Bukan berarti juga saya happy terus ya, Bun hehe.. Hanya sharing sepenggal episode dalam kehidupan saya yang alhamdulillah bisa dilewati ☺

Cerita bermulai ketika di awal tahun 2016. Waktu itu saya masih bekerja menjadi karyawan swasta. Anak saya baru 1 (Neta) dan sedang hamil adiknya (Nara). Di perusahaan tempat terakhir saya bekerja, sedang ada pengurangan karyawan. Nah, singkat cerita saya adalah salah satunya yang di-PHK. Apa yang terpikirkan saat itu? Apply banyak perusahaan lain, dari yang buka lowongan sampai yang tidak buka lowongan (titip teman). Sama sekali tidak terpikir untuk menjalani peran sebagai ibu rumah tangga. Tapi apa yang terjadi? Sudah sebulan kirim-kirim CV, ga ada yang nyangkut juga 😅 Mau tak mau, mulai lah peran saya sebagai ibu rumah tangga. Full di rumah, mengurus Neta dan suami, sambil expecting Nara yang belum lahir.  
                      
Lalu apa yang saya rasakan? Malam hari saya tidak bisa tidur, resah dan gelisah. Bertanya-tanya kepada Allah mengapa saya diberi jalan seperti ini. Mengapa tidak seperti teman-teman saya yang tidak di-PHK. Siangnya saya seperti zombie, hanya menjalankan rutinitas. Mandi dan makan utk diri sendiri. Memandikan dan menyuapi Neta. Jarang sekali berbicara, hanya kepada suami. Sedikit sekali melakukan pekerjaan domestik. Yang ada banyak bengong, meratapi kapan saya bisa kerja lagi..                        
Berapa lama saya seperti itu? Kira-kira 1 tahun, Bun. Lama ya? Karena di tengah-tengahnya struggle juga dengan kelahiran adik. Nara sempat mengalami nursing strike. Neta pun sempat mengalami kemunduran kemandirian dalam hal toilet training. Duh, jadi seperti punya 2 bayi 😅 Tapi alhamdulillah, semuanya bisa di lewati.. Di penghujung tahun 2016, saya sudah mulai bisa enjoy sebagai ibu rumah tangga 😊                        

Lalu apa saja poin-poin penting yang dapat mengubah saya dari ibu yang bekerja di ranah publik menjadi ibu rumah tangga bahagia? 

1. Menerima keadaan dengan mendekatkan diri kepada Allah

Karena kondisi saya yang 'dipaksa' untuk menjadi ibu rumah tangga, bukan atas keinginan sendiri, maka ini adalah poin pertama yang paling penting dan paling lama saya capai. Semuanya tentunya berproses, tapi memang waktu yang dapat menjawabnya (tsaaah..). Tapi sekalinya sudah bisa menerima, insya Allah poin-poin berikutnya jadi jauh lebih mudah. 

Tetaplah yakin bahwa apa yang diberikan Allah adalah jalan hidup yang terbaik untuk kita. Dekatkan diri dengan sang Pencipta, insya Allah kita akan lebih legowo menerima apa yang terjadi.                        
2. Niatkan juga karena Allah

Menjadi ibu rumah tangga itu saya akui lebih melelahkan. Karena kerja yang setiap hari berulang (seakan-akan tidak selesai), berhadapan seharian penuh dengan anak-anak kita yg bermacam-macam tingkah polahnya, sampai perasaan kesepian, merasa sendirian, tidak ada teman dll.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Niatkan kembali semuanya karena Allah. Bahwa yang kita lakukan tidak sia-sia. Kita menjaga amanah yaitu anak-anak titipan Allah, suami, dan rumah. Insya Allah akan menjadi ladang amal dan pahala bagi kita semua.   
                    
3. Komunikasi dengan suami

Waktu awal-awal di rumah, saya pernah WA suami kl saya tidak enjoy di rumah. Suami hanya menjawab dibuat enjoy aja, Mami. Terkadang kesal juga, kenapa jawabannya hanya seperti itu ya? Tapi kalau dipikir-pikir ya memang laki-laki spt itu ya, kalimatnya singkat, padat, dan jelas.

Meskipun demikian, saya tetap sering bercerita tentang apa saja yang saya rasakan setiap harinya. Setidaknya mengurangi beban pikiran yang ada, dan mengeluarkan ribuan kata yang harus dikeluarkan oleh seorang perempuan hehe.. Setelah bercerita, saya merasa lebih plong dan dapat melanjutkan rutinitas di hari berikutnya dg lebih baik. 
                       
4. Buat jadwal harian

Nah ibu2 di sini pasti pernah buat ya, karena ada di salah satu NHW kelas matrikulasi. Somehow, it works for me! Sehari2 jadi jelas melakukan hal apa saja. Tidak ada waktu untuk bengong2 dan berpikiran negatif.

Kalau saya senangnya membuat jadwal dengan kandang waktu, jadi tidak saklek2 banget. Saya buat yang berat di awal. Jadi ketika sudah siang hari, jauh lebih santai. Saya jg menyisipkan tidur siang sebentar supaya tetap on sampai malam. Kadang ada yang terskip juga. Ya tidak apa2. Bisa dilakukan di sore atau malam hari yang cenderung lebih santai atau esok harinya.   
                     
5. Mengetahui hal yang disukai

Ini juga ada nih di kelas matrikulasi. Ada kuadran aktivitas, ada juga penemuan passion. Contohnya yang simpel, saya tidak suka menyetrika. Jadi baju saya masukkan ke laundry. Tapi saya suka masak. Meskipun kelihatannya menambah kerepotan tiap harinya, tetapi saya bersemangat melakukannya.  
                      
6. Belajar terus, bergerak terus

Dengan belajar terus dan aktif setiap harinya, sulit sekali pikiran negatif akan muncul. Kita akan fokus pada hal positif yang membangun diri. Contohnya seperti membaca buku dan ikut kuliah bunsay ini. Setelah tau hal yang disukai (passion), maka tinggal melanjutkan saja utk terus belajar dan bergerak sesuai passion. Keep moving, Bunda!  
                      
7. Tau kapan beristirahat

Tidak ada salahnya koq bunda untuk sesekali beristirahat atau slow down sejenak. Kerjakan yang wajib-wajib saja. Sisanya bisa didelegasikan atau dilakukan dengan sederhana. Misal hari tertentu saya tidak memasak, bisa membeli lauk di warteg atau RM Padang 😬 Atau sedang tidak menyiapkan permainan untuk anak-anak. Bisa tidur-tiduran di kasur sambil baca buku, mengobrol atau bercanda. Banyak cara yang bisa kita pilih utk tetap bisa bahagia 😊  
                      
8. Tau cara bangkit

Menjadi ibu bahagia bukan berarti kita tidak pernah down. Tapi menjadi ibu bahagia berarti kita mengenal diri sendiri, tau cara bangkit kembali, dan berbahagia kembali. Contohnya kalau saya yg simpel2 aja, misal sisiran rambut atau makan hehe..     
                   
9. Jadwalkan juga me time/mother culture

Ini juga penting ya, Bunda. Misal di saat weekend boleh pergi beberapa jam oleh suami, bisa berbelanja, ke salon, atau meet up sama teman. Atau apa pun yang bunda sukai. Bisa juga tetap bersama keluarga, make a happy memories together. Pilih saja bunda, dan komunikasikan juga kepada suami dan anak-anak yaa.. 
                       
10. Support group

Bunda bisa bergabung ke dalam support group yang sekiranya 1 frekuensi dengan Bunda. Misal grup MPASI, grup gendongan, macam-macam sekarang grup ibu-ibu hehe.. Paling tidak, jika kita tidak bisa keluar rumah utk bertemu teman, tetap ada teman ngobrol yang bisa mendengarkan kita 😊                        
Last but not least:

11. Bersyukur, bersyukur, bersyukur

Bila semua cara sudah dilakukan tapi masih terasa berat. Saya kembali mengingat Allah, bersyukur telah dikaruniai 2 putri yang sehat. Mungkin ada di luar sana yang sulit mendapatkan buah hati.

Atau saya mengingat, bahwa kerepotan ini hanya sebentar saja. Beberapa tahun lagi mungkin anak-anak sudah mandiri, punya teman sendiri, dan tidak merepotkan orang tuanya lagi.
                        
Sekian sharing dari saya. Maaf ya banyak curhatnya 😅

Semoga ada manfaatnya 😊

#JumatHangat
#KuliahBunsayIIP

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 9)

Kamis, 14 September 2017

Hari ini mami mengamati Neta sedang bermain pretend play. Dia sangat senang sekali menjadi dokter untuk boneka-bonekanya. Kalau bagian tubuh bonekanya sakit, dia tempelkan perban dari double tape. Kalau bonekanya demam, diberi kompresan dari kertas dan diselimuti pakai apa saja yang menyerupai selimut. Lucu yaa.. Apalagi sekarang ada Nara yang bisa jadi 'pasien'nya juga wkwkwkwk.. Terus dia bercerita kenapa pasiennya bisa sakit. Misalnya karena jatuh atau karena masuk angin. Hihihi.. 

Dari pretend play ini, banyak kegunaannya lho. Mengasah aspek bahasa karena dilakukan sambil bercerita. Mengasah aspek emosionalnya juga: berempati, menyayangi, dan mengobati yang sakit. Aspek motorik halusnya juga terasah, dengan menggunting dan menempelkan double tape. Permainan ini juga meningkatkan bonding dengan adiknya atau dengan saya dan suami bila sedang menjadi pasiennya. 

Kesimpulan Hari Ini

Kali ini aspek auditorinya yang banyak terasah karena Neta bermainnya sambil bercerita. Aspek visualnya juga terasah karena memerlukan koordinasi mata dan tangan saat pretend play mengobati para pasien :)

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Thursday, September 14, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 8)

Rabu, 13 September 2017

Sepulang Neta sekolah, kami makan siang di warung bakso karena mami sedang tidak masak hehehe.. Lalu setelah selesai makan, ada mamang-mamang gerobak mainan yang sedang mangkal. Neta minta dibelikan mainan. Awalnya Neta mau mainan seperti dokter-dokteran dan rumah-rumahan. Tapi karena di rumah sudah ada dan mami lagi ga bawa cukup uang wkwkwkw.. jadilah mami menawarkan untuk membeli balon saja. Dan ternyata Neta mau. Harganya pun murah hanya 2000. Mami belikan 2 bungkus, 1 untuk Neta dan 1 untuk Nara sebagai antisipasi berebutan hahaha..

Sesampainya di rumah, Neta ganti baju. Lalu mulailah kami bermain balon ini. Mami pompakan semua balonnya sambil bertanya tentang warna-warna balon pada Neta. Lalu kami bermain lempar-lemparan balon, pura-puranya balon itu adalah salju hihihi.. Nara juga ikutan main lho.. malah meletuskan balonnya juga hehehe.. Balonnya kecil-kecil jadi bisa ditiup-tiup. Lalu coba juga ditaruh di depan kipas angin jadi bisa terbang-terbang deh. Ternyata dengan permainan sesimpel itu bisa stimulasi anak-anak dari berbagai aspek yaa dan membuat mami, Neta, dan Nara bersenang-senang juga :)

Permainan simpel dan menyenangkan :)

Kesimpulan Hari Ini
- Dengan permainan balon, aspek visual berupa pengenalan warna dapat terasah. Aspek kinetiknya juga terasah karena aktif bergerak bermain lempar-lemparan. Dan ternyata dari segi auditori, Neta cukup sensitif karena sangat kaget dan cenderung tidak suka dengan bunyi balon meletus. Wah makin bingung aja deh mami, Neta gaya belajarnya apa ya? Kalau dari cemilan rabu sih, memang belum bisa dipastikan ya dominannya apa bila masih balita. Jadi ya tidak apa-apa lah mami, mari asah semua aspeknya sampai terlihat dominannya yang mana :)
- Nara juga senang sekali bermain balon, tertarik dengan warna-warnanya dan bersemangat sekali saat main lempar-lemparan. 

Terima kasih balon untuk keceriaan hari ini! :D

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Wednesday, September 13, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 7)

Selasa, 12 September 2017

Hari ini mengamati gaya belajar Neta dan Nara dengan membaca buku yang mereka pilih sendiri. Neta pilih buku tentang Rukun Iman dari Perisai Quran Kids. Sebenarnya buku ini lebih cocok untuk anak dengan usia yang lebih besar, karena kalimatnya panjang-panjang dan menurut saya isinya agak 'berat'. Ada penjelasan tentang hari kiamat, qada & qadar, kematian. Kira-kira seperti itu. Jadi saya dan suami lebih sering menceritakan gambar yang ada, dibandingkan membaca semua kalimat yang ada di buku.

Ternyata, Neta juga senang menceritakan gambar yang ada di buku tersebut. Ketika bagian qada & qadar, ada gambar tentang ibu yang sedang melahirkan. Neta bercerita bahwa gambar tersebut adalah mami yang sedang melahirkan Nara. Sepertinya Neta ingat ketika mami di rumah sakit, mau melahirkan adiknya. Lalu dia juga menunjuk gambar orang-orang yang ada di buku. Ibu yang melahirkan sebagai mami, laki-laki dewasa yang mendampingi sebagai papi, anak kecil sebagai dirinya, adik bayi sebagai Nara, dan ada juga gambar pak dokter dan perawat.

Kalau Nara, mendengarkan kakaknya bercerita sambil tunjuk-tunjuk gambar juga. "Ni, ni", katanya sambil menunjuk gambar. Hihi.. lucu :)

Buku Serial Rukun Iman dari PQids

Kesimpulan Hari Ini
- Neta sangat senang bercerita tentang gambar-gambar yang ada di buku, berarti aspek visualnya lagi yang terasah. 
- Nara sangat senang ikut aktivitas kakaknya, jadi suka ikut-ikut kakaknya gitu hehe..

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Tuesday, September 12, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 6)

Senin, 11 September 2017

Hari ini Neta bermain "jadwal harianku". Ada gambar ilustrasi pagi, siang, sore, dan malam. Pagi digambarkan dengan matahari terbit, siang digambarkan matahari ada di atas, sore digambarkan dengan matahari terbenam, dan malam digambarkan dengan adanya bulan. Lalu ada juga gambar karakter burung hantu yang sedang melakukan berbagai macam aktivitas, dari bangun tidur sampai tidur lagi. 

Target pencapaian anak usia 3 dan 4 tahun:
- Mendiskusikan mengenai jadwal yang akan dibuat, bertanya dan menjawab pertanyaan.
- Menempelkan gambar kegiatan sesuai waktu yang tepat.
- Memahami perbedaan pagi, siang, sore, dan malam.

Mami menceritakan tentang perbedaan pagi, siang, sore, dan malam. Lalu Neta menceritakan gambar burung hantu sedang melakukan aktivitas apa saja. Kemudian Neta menggunting gambar-gambar tersebut. Mami menyiapkan karton hitam untuk tempat menempel. Selesai menggunting, mami meminta Neta menempelkan gambar pagi-siang-sore-malam di karton hitam. Setelah itu, bersama-sama kami menempelkan aktivitas yang dilakukan burung hantu sesuai waktunya, apakah termasuk kegiatan di pagi, siang, sore, atau malam hari, dengan berurutan. Nara juga ikut aktivitas ini, dia sangat tertarik dengan gunting (mami kasih yang baby safe, ujungnya tidak tajam), lem, selotip, dan double tape. Mami membiarkan Nara bereksplorasi sesuka hati. Berikut hasil dari aktivitas kami hari ini:

Jadwal Harianku

Kesimpulan Hari Ini
- Neta kembali terlihat dominan visualnya, karena begitu bersemangat ketika bercerita tentang aktivitas-aktivitas karakter burung hantu yang ada di gambar. Tetapi ketika mami meminta Neta untuk menempel sesuai waktunya, Neta perlu dijelaskan beberapa kali. Mungkin permainan ini cukup memakan waktu yang lama, jadi Neta sudah tidak terlalu fokus ketika kegiatan menempel. Malah sambil bermain permainan yang lain. Tidak apa-apa mami, memang rentang fokus anak-anak belum bisa lama seperti orang dewasa.
- Nara belum mami beri aktivitas khusus lagi karena beberapa kali mencoba masih belum tertarik. Jadi dibiarkan beraktivitas bersama kakaknya, bisa ikut memegang peralatan, serta melihat dan mendengarkan.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Monday, September 11, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 5)

Minggu, 10 September 2017

Hari ini pagi sampai siang pergi kondangan. Siang sampai sorenya perjalanan kembali ke Jakarta. Selama masih di Bandung, Neta dan Nara masih aktif bermain bersama sepupu-sepupunya. Ketika sampai rumah, sudah pada teparrr hihihi.. Tapi yang saya amati, Neta sedang senang bernyanyi lagu-lagu dari sekolahnya. Lucu-lucu pula lagunya, bermacam-macam tepuk. Seperti tepuk-tepuk di bawah ini:

TEPUK SI KOMO
Macet sana
Macet sini
Weee...

TEPUK PAK DOKTER
Ambil suntik
Isi obat
Ambil kapas
Usap-usap
Jus... (sambil pura-pura mau suntik teman dengan jari telunjuk)

TEPUK SEMANGAT
Se..
Ma..
Ngat..
Seemangaaat!!!

Hahahaha.. ada aja ya ide Bu Gurunya :)

Nara pun suka ikut tepuk tangan dan bergoyang bila Neta sedang bernyanyi. Berarti kali ini, aspek auditorinya yang terasah. Karena sering mendengarkan dan praktik di sekolah, di rumah pun Neta jadi ingat berbagai macam tepuk tersebut.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Sunday, September 10, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 4)

Sabtu, 9 September 2017

Hari ini kami sekeluarga pergi ke Cimahi karena besok ada undangan dari saudara. Mami sudah menyiapkan paket mungilmu untuk Neta: belajar tentang jenis kelamin, yaitu puzzle baju anak perempuan dan anak laki-laki. Untuk Nara mami tidak menyiapkan printable, rencananya ikut permainan kakak Neta saja. Tapi ternyata mereka berdua tidak terlalu tertarik dengan permainan tersebut.

Mereka lebih senang bermain dengan sepupu-sepupunya. Ketika diamati, bila sedang bermain bebas bersama seperti itu, aspek kinestetik yang lebih terasah karena mereka semua jadi tidak bisa diam hehehe.. Lari sana, lari sini, dan rebutan mainan tentunya hahaha.. Ini dia foto Neta dan Nara bersama sepupu-sepupunya:

2N-2H

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Saturday, September 9, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 3)

Jumat, 8 September 2017

Kembali lagi menggunakan paket mungilmu. Untuk Neta, nama aktivitasnya "mencari nama yang hilang", sedangkan untuk Nara, bermain puzzle sederhana dari kertas, bergambar anjing yang sedang mandi.

Aktivitas Neta (4y)

Aktivitas "mencari nama yang hilang" untuk usia 3 dan 4 tahun adalah sebagai berikut:
Ada gambar balon udara yang bisa ditulisi huruf-huruf penyusun nama anak. Lalu gambar balon udara tersebut bisa digantung atau ditaruh di bawah. Ajak anak untuk melompat menggapai balon udara atau bisa juga merayap. Mami menaruh balon udaranya di kolong tempat tidur, jadi Neta merayap di bawah tempat tidur hehehe.. 

Setelah itu mami menuliskan nama Neta di kertas HVS. Mami meminta Neta untuk menempelkan balon udara sesuai urutan huruf nama "Neta". Hasilnya seperti gambar di bawah ini:

Balon udara Neta

Target pencapaian utama kegiatan ini adalah stimulus motorik kasar dengan melompat atau merayap, mengenali huruf yang ada pada namanya (aspek bahasa), pemecahan masalah (kognitif), dan merangkai nama yang didapatkan menjadi prakarya (motorik halus).

Hasil observasi gaya belajar:
- Neta tertarik dengan kegiatan ini, bersemangat ketika diminta merayap ke kolong tempat tidur
- Sudah bisa mengenal huruf-huruf penyusun namanya ketika mami menuliskan tiap hurufnya di balon udara
- Sudah bisa menempel sesuai urutan hurufnya dengan benar
- Ketika mami menyebutkan nama Neta terdiri dari N-E-T-A, ia masih terbalik menyebutkan huruf E dan T, sehingga menjadi N-T-E-A

Aktivitas Nara (1y)

Ketika menyiapkan gambar yang akan digunting untuk dijadikan puzzle, malah Neta yang tertarik untuk menggunting gambar tsb menjadi 4 bagian. Setelah itu, Neta juga yang menyusun puzzlenya. Nara seperti biasa lebih tertarik "beres-beres" alias mengeluarkan semua kertas printable yang ada di map plastik. Ya sudah, tidak apa-apa ya Nara, tetap dihitung eksplorasi melatih motorik koq hihihi..

Kesimpulan Hari Ini
- Neta lebih dominan visual daripada auditori karena bisa mengidentifikasi huruf dengan tepat ketika melihatnya, tetapi ketika mendengarnya masih ada huruf yang terbalik pengucapannya.
- Nara masih melatih motoriknya dengan "beres-beres".

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Friday, September 8, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 2)

Kamis, 7 September 2017

Karena maminya baru pertama kali ikut yoga dan kemudian badan terasa pegal-pegal hihihi.. (alasan), mengamati gaya belajar anak dilakukan ketika Neta dan Nara bermain spontan. Main apakah Neta dan Nara?

Aktivitas Neta (4y) 

Neta sedang senang bermain puzzle. Puzzlenya besaaar, terdiri dari 48 buah potongan puzzle yang panjangnya sekitar 1.2 m, bergambar suasana di peternakan. Wooow.. awalnya mami juga tidak percaya Neta bisa mengerjakannya sendiri tanpa bantuan orang lain. 

Hasil observasi gaya belajar:

Di bagian bawah puzzle, ada urutan angka jumlah hewan yang ada di gambar (1-12). Nah Neta memasangnya diawali dengan identifikasi angka-angka tersebut. Lalu dilanjutkan dengan mencocokkan gambar-gambar di atasnya. Misalnya ada gambar potongan badan sapi, kupu-kupu, dll, atau ada gambar sungai berwarna biru, kincir angin, atau rumah, sampai akhirnya puzzle pun selesai disusun.

Messy Puzzle

Aktivitas Nara (1y)

Nara sedang senang-senangnya mengacak-ngacak barang hihihi.. mulai dari pensil warna, krayon, buku, mainan, sampai barang-barang yang ada di dapur. Ketika dia tertarik terhadap suatu benda, dia akan berusaha mencapainya dan kemudian menaruhnya di lantai. Sebisa mungkin mami membiarkannya karena berarti Nara sedang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan Hari Ini
- Dengan mengamati cara Neta menyusun puzzle, mulai dari mengamati angka dan potongan-potongan gambar yang ada, sepertinya Neta memang dominan visual yaa..
- Nara masih mengasah motoriknya dengan mengacak-ngacak barang yang ada di rumah hehehe.. Yang sabar ya mami :)

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP


Thursday, September 7, 2017

Game Level 4: Mengamati Gaya Belajar Anak (Day 1)

Rabu, 6 September 2017

Untuk mengamati gaya belajar anak, apakah termasuk visual, auditori, atau kinestetik, saya menggunakan bantuan berupa paket printable dari @mungilmu. Untuk Neta, menggunakan paket mungilmu reguler (usia 2-6 tahun) dan untuk Nara menggunakan paket mungilmu mini (usia 6-24 bulan).

Sebelumnya memang sudah menggunakan paket mungilmu ini, tapi belum rutin setiap harinya, masih bolong-bolong, atau bergantian menggunakan printable atau permainan lain.

Aktivitas Neta (4y)

Neta sudah masuk paket minggu ke-5 dengan tema "Aku dan Sekitarku: Hai! Inilah Aku". Diawali dengan kisah pendek seru berjudul sama: Hai! Inilah Aku, sebuah cerita untuk pengenalan konsep diri. Di kisah tersebut diceritakan tentang anak-anak bernama Haris, Nadia, dan Hani yang baru pertama kali masuk sekolah. Lalu masing-masing karakter memperkenalkan diri kepada teman-teman
sekelasnya. Mereka memperkenalkan nama, umur, keluarga (seperti apa memiliki adik atau kakak dan usia berapa), serta aktivitas yang senang dilakukan bersama keluarga.

Target pencapaian untuk Neta (usia 3 dan 4 tahun) adalah sebagai berikut:
- Mulai menghubungkan cerita dengan pengalaman pribadinya (aspek bahasa).
- Dapat mengungkapkan dan menjawab pertanyaan terkait cerita (aspek bahasa).
- Menunjukkan ekspresi sayang dan mau membantu anggota keluarga lain (aspek nilai moral dan sosial-emosional).

Hasil observasi gaya belajar:
- Ketika mami membacakan cerita, Neta mendengarkan dengan seksama. Begitu melihat gambar keluarga yang ada di cerita, Neta langsung bertanya, "Neta yang mana, Mami?". Kemudian dia menunjuk gambar anak perempuan sebagai dirinya, gambar laki-laki dewasa sebagai papi, gambar perempuan dewasa sebagai mami, dan gambar anak laki-laki sebagai sepupunya.
- Lalu mami kembali ceritakan sampai selesai ceritanya, baru Neta kembali bertanya dan bercerita seputar gambar yang ada di cerita, misalnya tentang gambar sekumpulan anak yang sedang belajar di kelas. Ia menyebutkan gambar setiap anak dengan nama teman-temannya di sekolah dan gambar ibu guru sebagai bunda gurunya di sekolah.
- Dari pengamatan di atas, Neta sudah bisa menghubungkan cerita dengan pengalaman pribadinya selama di sekolah.
- Ketika mami bertanya seputar cerita, Neta belum bisa menjawab dengan jelas. Mungkin harus diceritakan beberapa kali terlebih dulu, baru biasanya Neta hafal jalan cerita beserta tokoh-tokoh di dalamnya.
- Mami juga membuatkan cerita persis seperti kisah tersebut, seperti nama saya Neta, usia 4 tahun, punya adik Nara, usia 1 tahun. Lalu mami bertanya, Neta suka melakukan apa bersama keluarga. Dia menjawab ke mall, hahaha.. Tau aja maminya memang suka ke mall.. Lalu mami tanya lagi, Neta suka membantu apa di rumah? Dia menjawab membereskan mainan.
- Lalu mami juga meminta Neta untuk lebih sayang lagi kepada adik karena sedang sering rebutan mainan nih hehe.. :)

Aktivitas Nara (1y)

Nara sudah masuk minggu pertama di kegiatan terakhir, yaitu Cilukba di Hutan, seperti ini:

Properti Cilukba di Hutan

Cara bermainnya adalah gambar hewan disembunyikan di balik daun. Lalu mami menyebutkan ciri-ciri hewan yang disembunyikan atau menirukan suaranya. Tapi sepertinya Nara belum tertarik permainan ini, malah Neta yang tertarik dan menjawab hihihi.. Nara malah sibuk merobek-robek kertas kegiatan sebelumnya, yaitu aktivitas tempel-menempel. Tidak apa-apa ya, merobek-robek kertas juga merupakan aktivitas yang dapat melatih motoriknya.

Neta bisa menjawab hampir seluruh nama hewan yang disembunyikan. Rata-rata ia menjawab berdasarkan ciri-ciri hewan yang mami sebutkan. Sedangkan bila menebak suaranya masih kurang tepat, mungkin maminya juga yang tidak terlalu pandai menirukan suara hewan hehehe..

Kesimpulan Hari Ini

- Neta sepertinya dominan visual ya, karena ketika dibacakan cerita, sangat senang menceritakan kembali gambar yang ada di kisah tersebut. Saat tebak hewan pun, lebih sering benar saat diberikan petunjuk berupa ciri-ciri hewan, daripada saat diberikan petunjuk berupa suaranya.
- Nara masih belum terlihat dominan V-A-K-nya. Sedang senang eksplorasi dan merobek-robek kertas, yang termasuk tahapan perkembangan anak yang patut disyukuri juga karena melatih motorik halusnya.

#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP