Wednesday, August 14, 2019

Games 1 Belajar Zero Waste


Foto tersebut adalah foto ketika saya menunggu petugas kebersihan datang di hari Sabtu setelah di hari Rabu terlewat alias sisa konsumsi sudah terangkut.
Menunggu dari jam setengah 6 sampai jam 7 pagi tak kunjung datang juga. Suami udah ngambek karena jadi dia yang siapin anak sekolah huhuhu.. Maafkan ya Papi.
Setelah anak berangkat sekolah diantar suami, saya pun ke atas (yup saya memang tinggal di atas). Lanjut beres-beres rumah.
Setelah Papi sampai rumah dia bilang "Tuh ada tadi petugas kebersihannya." Saya pun langsung refleks bertanya, "Papi nanya ga diantar kemana?". "Iya, ke Pertanian katanya.".
Wah ternyata meskipun saya tinggal di Tangsel, sisa konsumsi dikirim ke wilayah Jl. Pertanian, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Berarti sisa konsumsi saya dan keluarga berakhir di Bantar Gebang dong?
Usut punya usut, TPST Bantar Gebang terancam tak mampu tampung sisa konsumsi lagi di 2021. Lihat slide 2 dan 3. Whaaat??? 2-3 tahun lagi donggg..


Tau gak sih produksi sisa konsumsi per harinya berapa yang dikirim ke sana? 7000-8000 ton gaes, 1200 truk per hari, dan diprediksikan volumenya akan meningkat sebanyak 400 ton/tahun. Serem yaaak!
Volume sisa konsumsi yg ada di Bantar Gebang sekarang mencapai 39 juta ton, ketinggiannya mencapai 40 m. Sedangkan kapasitas maksimumnya 49 juta ton. Berarti sisa 10 juta ton lagi!
Kebijakan pemerintah apa aja sih?
1. Menekan/mengurangi sisa konsumsi dari hulu (ini harusnya tugas kita ga sih?)
2. Membangun ITF (Intermediate Treatment Facility) di Sunter, Jakut dg kapasitas 2200/hari. Tapi ini juga baru beroperasi th 2021 (kalau lancar lho ya)
3. Optimalisasi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Utk memperpanjang umur TPST bisa juga dengan menambah lahan dan menambah TPS di tiap kecamatan. Tapiii tentunya ini tidak mudah. Biasanya pada ga mau nih kl lingkungan rumah jd dekat TPS yekan?
Jadi? Masih mau menyalahkan pemerintah kl terkait sampah (sisa konsumsi)? Padahal itu tanggung jawab kita sendiri lho, si penghasil sisa konsumsi.
Berikut adalah komitmen dan alasan saya pribadi mengapa ingin berubah menuju hidup minim sampah.