Tuesday, December 24, 2019

Jurnal 2 Tahap Telur-Telur Buncek Batch#1

Aktivitas yang saya suka, bisa, dan penting yang saya pilih untuk dipelajari dalam 6 bulan ke depan adalah MEMASAK.

Keterampilan yang diperlukan antara lain:
- Variasi menu
- Food preparation
- Budgeting
- Manajemen waktu belanja
- Manajemen waktu memasak
- Ilmu gizi
- Clean eating
- Food photography

Keterampilan yang PENTING & MENDESAK:
- Variasi menu
- Food preparation
- Budgeting

Keterampilan yang PENTING & TIDAK MENDESAK
- Ilmu gizi
- Clean eating

Keterampilan yang TIDAK PENTING & MENDESAK
- Manajemen waktu belanja
- Manajemen waktu memasak

Keterampilan yang TIDAK PENTING & TIDAK MENDESAK
- Food photography

#janganlupa bahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tuesday, December 17, 2019

Jurnal 1 Tahap Telur-Telur Buncek Batch#1

Kuadran Aktivitas

Kuadran 1: Aktivitas yang anda SUKA dan BISA
- Belajar
- Menulis
- Memasak
- Online
- Jalan-jalan/makan/jajan

Kuadran 2: Aktivitas yang anda SUKA tetapi TIDAK BISA
- Pendidikan anak
- Mengerti arti dan makna Al-Quran
- Menyetir mobil

Kuadran 3: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi BISA
- Mencuci pakaian
- Menyetrika
- Mencuci piring
- Beres-beres rumah
- Menyapu
- Mengepel
- Pada intinya pekerjaan rumah tangga selain memasak hehehe..

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan TIDAK BISA
- Olahraga
- Bersosialisasi

Telur-telur hijau berisi 5 kegiatan kuadran 1 di atas.

#janganlupa bahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Tuesday, October 8, 2019

Jurnal Fasilitator Bunsay Batch 4 Kelas Tangsel Offline Level 12


Di pertemuan kali ini saya digantikan oleh Mba Nani Nurhasanah karena masih dalam suasana berkabung setelah Bapak suami meninggal di tanggal 2 September.

Link dokumentasi pertemuan materi 12 dengan fasil mba Nani dapat dilihat di sini.

Yang menarik dari level ini adalah ada salah seorang mahasiswi yang mempertanyakan mengapa level terakhir ini temanya tentang keluarga multimedia. Beliau berpendapat, kurang sesuai dengan aspek pendidikan anak yang selama level 1-11 begitu kental. Kemudian saya menjawab, mungkin karena tugasnya tidak hanya mengenai aplikasi/teknologi mengenai pendidikan anak ya, bisa aplikasi/teknologi tentang manajemen diri/rumah tangga, produktivitas, dan yang bermanfaat bagi sesama/lingkungan. Jadi jika mau level ini lebih terasa "pendidikan anaknya", aplikasi/teknologi yang di-review oleh mahasiswi yang bersangkutan ya tentang aplikasi pendidikan anak. Alhamdulillah beliau menerima jawaban tsb dan menambah review-nya tentang aplikasi/teknologi pendidikan anak.


Saturday, September 21, 2019

Jurnal Fasilitator Bunsay Batch 4 Kelas Tangsel Offline Level 11


Pertemuan Review 10 & Materi 11

Minggu, 4 Agustus 2019 pukul 09.00-12.00 di rumah Mba Putri di daerah Reni Jaya.

Agendanya adalah review materi 10 terlebih dahulu.

Berikut adalah anekdot yang muncul:

1. Nia Hartania Rahayu
Menceritakan kisah pada zaman Rasulullah SAW tentang seseorang yang wafat dan wajahnya berubah menjadi babi karena semasa hidupnya tidak shalat. Kisah ini memberi pesan pada anak agar lebih rajin shalat wajibnya.

2. Iragita Novianti
Menggunakan kejadian sehari-hari dalam mendongeng. Misal anak tidak mau makan sayur, maka ceritakan dongeng tentang tokoh yang tidak mau makan sayur dimana pada akhirnya mau makan sayur.

Kemudian dilanjutkan dengan materi 11, dimana setiap peer group mempresentasikan topik yang dipilihnya mengenai Fitrah Seksualitas. Ada 4 peer group, maka ada 4 presentasi.

Peer Group 1 tentang Pemahaman Perbedaan Gender, berikut link materinya di sini.
Peer Group 2 tentang Peran Ayah dalam Pendidikan Anak, berikut link materinya di sini.
Peer Group 3 tentang Pendidikan Fitrah Seksualitas Sejak Dini, berikut link materinya di sini.
Peer Group 4 tentang Peran Orang Tua dalam Mendidik Fitrah Seksualitas, berikut link materinya di sini.

Setelah presentasi, dilakukan diskusi sebagai berikut:

  1. Nama: Nika Yunitri
  1. Pertanyaan: Mengapa tidak dianjurkan menyusui pumping dan sambal bermain gadget?
Jawaban: Menyusui langsung membuat bonding kelekatan antara ibu dan anak lebih dekat. Dengan melihat kontak mata langsung kita bias mendoakannya juga mengajaknya bicara yang juga merupakan salah satu menstimulasi bayi untuk berkomunikasi.
Stimulasi kepada bayi dilakukan dengan mengajaknya berbicara, menyentuh, atau mengajak senyum. Hal-hal seperti itu dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi atau bonding. Fokus kepada bayi juga akan membuat ibu dan bayi nyaman dalam proses menyusui. 
  1. Pertanyaan: Bagaimana jika orang tua menjalani kehidupan LDM (Long Distance Marriage)?
Jawaban: didekatkan dengan sosok pengganti seperti pamannya atau kakeknya, dan dengan adanya teknologi memanfaatkan fasilitas video call untuk tetap memantau perkembangan anak.

  1. Nama: Lusiana
  1. Pertanyaan: Bagaimana menyikapi anak laki-laki yang sedang mengalamin fase falik
Jawaban: Tahap falik adalah tahap dimana kenikmatan berfokus pada alat kelamin. Di masa ini anak laki-laki akan memainkan alat kelamin dan menikmati sensasinya. Fase falik ini sangat wajar dan normal, fase falic ini terjadi pada anak di usia 3-5 tahun. Pada fase ini, anak juga sudah mulai memperhatikan  adanya perbedaan antara alat kelamin perempuan dan laki laki. Pada fase falik ini juga anak mulai memperhatikan orangtua yang berbeda kelamin dengannya. Yang harus dilakukan orangtua adalah mendampinginya dan memberitahu batasan aurat untuk laki-laki dan perempuan. Juga memberitahu hanya dia yang boleh memegang auratnya sendiri. Di fase ini sebaiknya anak mulai mandi sendiri dan tidak mandi bersama orangtua atau saudaranya.
  1. Pertanyaan: Bagaimana mengantisipasi anak-anak yang belajar di pesantren yang terpisah antara laki-laki dan perempuan juga jauh dari pantauan orangtua? Berdasarkan pengalam pribadi ada teman yang melakukan hubungan sesama pria (gay).
Jawaban: Pada dasarnya usia anak pra dewasa adalah 15 tahun, tugas kita sebagai orangtua mendidik anak sehingga dapat dilepas untuk mandiri mulai usia 15 tahun. Tapi jika menyekolahkan anak ke pesantren dibawah usia 15th maka yang harus dilakukan adalah membekalinya dengan dasar agama yang kuat dan mencari sekolah yang mempunyai kesamaan visi dan misi, serta jangan lupa untuk terus mendoakan anak kita agar selalu dilindungi.
  1. Nama: Aisyah
Pertanyaan: Ciri-ciri anak baligh, perempuan dan laki-laki, lalu bagaimana cara menyampaikannya agar mereka siap?
Jawaban: Akil adalah kedewasaan anak secara akal, dan baligh adalah kedewasaan secara fisik. 

  1. Nama: Asrie
Pertanyaan: Bagaimana jika anak melihat orangtua ganti baju dan menanyakan pertananyaan mengenai organ tubuh lawan jenisnya (misal anak laki-laki melihat payudara ibunya).
Jawaban: Seperti pada fase falik karena anak mulai memperhatikan tubuhnya dan serta mulai tahu batasan aurat sebaiknya orangtua menghindari untuk berganti baju di depan anaknya. Jika lemari ada di ruang tidur anak maka sebaiknya berganti baju di kamar mandi.
Dokumentasi pertemuan:



Games 2 Belajar Zero Waste: UPAYA MENCEGAH SISA KONSUMSI DARI RUMAH

PART 1


Di sini saya menggunakan istilah sisa konsumsi untuk mengganti kata sampah yaa.. Nah, setelah tahu bagaimana perjalanan sisa konsumsi kita, perlu disadari bahwa CEGAH adalah faktor penentu agar PILAH dan OLAH tidak membuat lelah.
2 part berikutnya adalah beberapa upaya yang sudah saya lakukan untuk mencegah dari rumah.

PART 2
Belanja dengan membawa wadah sendiri

1. Buat list belanja seperti foto di bawah ini. Karena saya kalau masak masih baca resep hehe.. Tinggal cocokkan bahan-bahan apa saja yang ada di resep tapi tidak ada di rumah, catat deh. Catatnya juga di balik kertas bekas coretan anak-anak. Beri batas garis untuk belanja per harinya.

List Belanja

2. Siapkan tempat sesuai list belanja. Misalnya saya hari itu mau belanja sayur tauge/jamur, cabe merah dan hijau, tomat, bawang bombay, telur, dan tahu. Siapkan 2 tempat besar untuk sayur, tomat, cabe, dan bawang bombay. Untuk bawang merah pakai jaring. Untuk telur pakai tas kecil.


Menyiapkan Tempat

3. Masukkan ke tas belanja. Semua tempat & tas belanja itu saya tidak beli baru, memakai yang sudah ada di rumah. Manfaatkan saja apa yang ada. Tas belanja adalah tas dapat dari berkat pengajian. Tempat kotak Lock & Lock itu hadiah jawab pertanyaan waktu ikut acara blogger. Jaring-jaring adalah tempat bawang waktu beli di Superindo, digunakan lagi untuk menyimpan bawang. Tas telur itu goodie bag waktu anak-anak ikut playdate. Yang beli itu cuma Tupperware bulat hijau. Itu juga belinya sudah lama, waktu masih kerja hehe..


Tas Belanja

4. Pilih tempat/warung belanja yang bisa meminimalisasi sisa konsumsi. Misalnya saya pilih warung yang menjual tahu dibungkus kain. Jadi tidak bawa pulang plastik ke rumah.


Tahu Dibungkus Kain

5. Foto berikut adalah hasil belanja. Oya ada tambahan gula merah ya hehe.. Itu pakai tempat sisa beli singkong Thailand.


 Hasil Belanja Sayur dkk

Hasil Belanja Telur

6. Untuk sayur racikan, misal sayur sop, kalau bisa pilih bahan-bahannya sendiri saja (jangan yang sudah sepaket dibungkus plastik) seperti foto di bawah ini. Untuk brokoli, daun bawang, dan seledri minta juga kepada penjual, tidak perlu pakai koran dan karet. Sebelahnya bakso, pakai tempat sisa singkong Thai juga.


Bahan Sayur Sop dkk

7. Belajar masak tanpa bumbu instan. Misal di foto berikut ada sayur asem. Memang rupanya tidak semenggiurkan kalau pakai bumbu instan. Tapi ternyata bumbunya itu cuma tambah bawang merah, terasi, dan lengkuas saja. Kata Papi sih sudah lumayan enak, tinggal tambah kacang katanya. Baiklah.


Sayur Asem

8. Pikirkan alternatif masakan yang menghasilkan lebih sedikit sisa konsumsi. Misalnya foto berikut. Tadinya saya mau buat martabak tahu. Tapi kulit lumpianya kan kalau beli dibungkus plastik. Mau berniat buat sendiri tapi belum sempat hehe.. Jadilah buat telur dadar tahu saja. Sama koq cara membuatnya dengan isian martabak tahu, tinggal tambah telur satu lagi.


Telur Dadar Tahu

PART 3
Kalau lagi malas masak atau ga pandai masak gimana? Ya beli mateng aja hehe.. 
1. Pecel lele lengkap dengan nasi uduk bawang goreng, kol goreng, dan timun 😋
Memang harus komunikasi dulu dengan penjualnya plus supervisi juga supaya sesuai dengan harapan. Seringnya setelah selesai semua masuk wadah, bakal dikasih plastik juga. Jadi kasih tau juga kalau kita bawa tas sendiri ya.

Pecel Lele 

2. Lele goreng Padang. Lele lagi hihihi.. Memang anak-anak doyan lele 😆 Ini buat contoh kalau beli lauknya aja. 7 ribu aja, murah ya? Cukup besar dan ada kremesnya nyaaam.. Suka bikin males masak nih warung Padang haha..

Lele Kremes
.
3. Buat beli camilan juga bisa pakai tempat 👌
Contohnya foto di bawah, beli molen & onde mungil. Belinya bisa pakai OVO dan Gopay loh hehehe.. Dan foto berikutnya rujak serut 😍 Waktu bawa ke rumah Bumer disangkanya bikin sendiri karena tempatnya ehehehe..

 Molen & Onde Mungil

Rujak Serut
4. Nah kalau malas atau lupa bawa tempat gimana? Yawda sih ga usah bungkus, makan aja langsung di situ. Kayak foto terakhir, nasi uduk Betawi pakai cumi cabe hijau, kentang balado, tahu goreng siram sambel kacang. Ahhh.. slllrppp!

Nasi Uduk Betawi

Ini postingan sisa konsumsi berbau makanan banget yah. Ya habis gimana, memang sekeluarga pada hobi makan 😂

Monday, September 2, 2019

Jurnal Fasilitator Bunsay Batch 4 Kelas Tangsel Offline Level 10


Pertemuan Review 9 & Materi 10

Sabtu, 13 Juli 2019 pukul 09.00-12.00 di rumah Mba Vivi di daerah Legoso.

Agendanya adalah review materi 9 terlebih dahulu.

Berikut adalah pertanyaan yang muncul:

Pertanyaan:

  1. Nama Lengkap : Aulia Rizviyanti
Pertanyaan : Apa perbedaan antara tidak kreatif dan malas?
Jawaban: 
Malas: keengganan dari dalam diri.
Sebenarnya tidak ada orang yang tidak kreatif, buktinya kita masih hidup sampai sekarang, mengatasi berbagai tantangan dan menemukan solusinya, itulah kreatif. 
Kreatif bukan hanya berarti bebikinan, crafting, DIY. Tapi berarti menghasilkan yang baru dan bermanfaat.
Jangan batasi diri sendiri, ucapkan "saya bisa mencobanya terus".

Kemudian dilanjutkan dengan materi 10. Ada beberapa anekdot dari para mahasiswi:
1. Nama Lengkap: Lusiana 
Mendongeng membangkitkan imajinasi. Untuk orang dewasa juga lebih mudah menyerap informasi melalui dongeng.

2. Nama: Sarah Fauzia
Dongeng bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan sebagai sarana interaksi antara orangtua dan anak, sebagai sarana belajar kosakata, sebagai sarana transfer ilmu.

3. Nama: Aulia Rizviyanti
Dongeng lebih mudah dicerna karena informasi melalui pendengaran lebih mudah diserap.

Kemudian dilanjutkan dengan aktivitas mendongeng dari gambar Harvest Moon ditampilkan oleh Mba Lusi:
(Peternak yang kekar tidak memiliki teman. Akhirnya ia berteman dan berlomba lari bersama teman-teman hewannya; sapi, kambing, dan anjing.)

Mendongeng:
 Belanja Gagasan, Perkaya Imajinasi.

Tugas:
Sambung cerita dari 3 gambar; Sarah, Mba Asrie, Mba Vivi. (Ada di video yaa)

Alat mendongeng bisa pakai:
- Wayang-wayangan
- Beruang sekeluarga
- Alat peraga lainnya seperti boneka tangan.

Ketika mendongeng, bisa sambil menceritakan kebiasaan atau cerita sehari-hari. Contoh: aku bangun pagi jam 5, lalu shalat, mandi, dan sarapan.
Hal ini bisa membangun kebiasaan baik.
Berikut dokumentasi pertemuan kali ini:









Wednesday, August 14, 2019

Games 1 Belajar Zero Waste


Foto tersebut adalah foto ketika saya menunggu petugas kebersihan datang di hari Sabtu setelah di hari Rabu terlewat alias sisa konsumsi sudah terangkut.
Menunggu dari jam setengah 6 sampai jam 7 pagi tak kunjung datang juga. Suami udah ngambek karena jadi dia yang siapin anak sekolah huhuhu.. Maafkan ya Papi.
Setelah anak berangkat sekolah diantar suami, saya pun ke atas (yup saya memang tinggal di atas). Lanjut beres-beres rumah.
Setelah Papi sampai rumah dia bilang "Tuh ada tadi petugas kebersihannya." Saya pun langsung refleks bertanya, "Papi nanya ga diantar kemana?". "Iya, ke Pertanian katanya.".
Wah ternyata meskipun saya tinggal di Tangsel, sisa konsumsi dikirim ke wilayah Jl. Pertanian, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Berarti sisa konsumsi saya dan keluarga berakhir di Bantar Gebang dong?
Usut punya usut, TPST Bantar Gebang terancam tak mampu tampung sisa konsumsi lagi di 2021. Lihat slide 2 dan 3. Whaaat??? 2-3 tahun lagi donggg..


Tau gak sih produksi sisa konsumsi per harinya berapa yang dikirim ke sana? 7000-8000 ton gaes, 1200 truk per hari, dan diprediksikan volumenya akan meningkat sebanyak 400 ton/tahun. Serem yaaak!
Volume sisa konsumsi yg ada di Bantar Gebang sekarang mencapai 39 juta ton, ketinggiannya mencapai 40 m. Sedangkan kapasitas maksimumnya 49 juta ton. Berarti sisa 10 juta ton lagi!
Kebijakan pemerintah apa aja sih?
1. Menekan/mengurangi sisa konsumsi dari hulu (ini harusnya tugas kita ga sih?)
2. Membangun ITF (Intermediate Treatment Facility) di Sunter, Jakut dg kapasitas 2200/hari. Tapi ini juga baru beroperasi th 2021 (kalau lancar lho ya)
3. Optimalisasi PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
Utk memperpanjang umur TPST bisa juga dengan menambah lahan dan menambah TPS di tiap kecamatan. Tapiii tentunya ini tidak mudah. Biasanya pada ga mau nih kl lingkungan rumah jd dekat TPS yekan?
Jadi? Masih mau menyalahkan pemerintah kl terkait sampah (sisa konsumsi)? Padahal itu tanggung jawab kita sendiri lho, si penghasil sisa konsumsi.
Berikut adalah komitmen dan alasan saya pribadi mengapa ingin berubah menuju hidup minim sampah.



Sunday, July 21, 2019

Jurnal Fasilitator Bunsay Batch 4 Kelas Tangsel Offline Level 9


Pertemuan Review 8 & Materi 9

Sabtu, 15 Juni 2019 pukul 09.00-12.00 di rumah Mba Izza di daerah Setu.

Agendanya adalah review materi 8 terlebih dahulu.

Berikut pertanyaan yang muncul saat review:

Apakah zakat boleh diberikan kepada saudara ?

Jawaban: Ada 8 golongan yang berhak untuk menerima zakat, jika saudara mba termasuk dalam kriteria  8 golongan tersebut, boleh. Tetapi jika tidak, berarti bukan zakat, tetapi infaq atau sedekah.
Kemudian lanjut ke materi 9. Ternyata saat diberi tantangan menghubungkan 3 garis tanpa putus dengan melewati 9 titik, belum ada yang berhasil. Banyak juga yang tidak merasa kreatif dan mengira bahwa kreativitas itu identik dengan DIY.
Padahal kreativitas itu bisa terkait hal apa saja misalnya memasak dengan bahan yang hanya tersedia dikulkas itu sudah bentuk kreativitas. Ibu di rumah dan ibu bekerja pun membutuhkan kreativitas untuk memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi.
Kreativitas tidak hanya soal crafting tapi bisa apa saja tergantung dari kemampuan, bakat, dan minat tiap orang.
Kemudian membahas contoh evolusi, sintesis, dan revolusi.
Contoh evolusi itu seperti perubahan bentuk kursi dari biasa menjadi kursi putar di kantor. Sedangkan sintesis menyatukan telepon dengan laptop agar dapat digunakan dimana saja menjadi handphone. Contoh revolusi adalah terciptanya ide gelas yang dapat dimakan terbuat dari agar-agar rumput lain. Sama dengan hadirnya sedotan yang terbuat dari aluminium dan bambu.
Berikut adalah dokumentasi pertemuan: