Sunday, July 21, 2019

Jurnal Fasilitator Bunsay Batch 4 Kelas Tangsel Offline Level 9


Pertemuan Review 8 & Materi 9

Sabtu, 15 Juni 2019 pukul 09.00-12.00 di rumah Mba Izza di daerah Setu.

Agendanya adalah review materi 8 terlebih dahulu.

Berikut pertanyaan yang muncul saat review:

Apakah zakat boleh diberikan kepada saudara ?

Jawaban: Ada 8 golongan yang berhak untuk menerima zakat, jika saudara mba termasuk dalam kriteria  8 golongan tersebut, boleh. Tetapi jika tidak, berarti bukan zakat, tetapi infaq atau sedekah.
Kemudian lanjut ke materi 9. Ternyata saat diberi tantangan menghubungkan 3 garis tanpa putus dengan melewati 9 titik, belum ada yang berhasil. Banyak juga yang tidak merasa kreatif dan mengira bahwa kreativitas itu identik dengan DIY.
Padahal kreativitas itu bisa terkait hal apa saja misalnya memasak dengan bahan yang hanya tersedia dikulkas itu sudah bentuk kreativitas. Ibu di rumah dan ibu bekerja pun membutuhkan kreativitas untuk memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi.
Kreativitas tidak hanya soal crafting tapi bisa apa saja tergantung dari kemampuan, bakat, dan minat tiap orang.
Kemudian membahas contoh evolusi, sintesis, dan revolusi.
Contoh evolusi itu seperti perubahan bentuk kursi dari biasa menjadi kursi putar di kantor. Sedangkan sintesis menyatukan telepon dengan laptop agar dapat digunakan dimana saja menjadi handphone. Contoh revolusi adalah terciptanya ide gelas yang dapat dimakan terbuat dari agar-agar rumput lain. Sama dengan hadirnya sedotan yang terbuat dari aluminium dan bambu.
Berikut adalah dokumentasi pertemuan:



Saturday, July 13, 2019

Jurnal Fasilitator Bunsay Batch 4 Kelas Tangsel Offline Level 8


Pertemuan Review 7 & Materi 8

Minggu, 28 April 2019 pukul 13.00-15.00 di rumah Mba Nurul di daerah Serpong

Agendanya adalah diskusi review materi 7 terlebih dahulu, dilakukan per peer group.

Intinya, agar kita dapat menemukan bintang sang anak, maka orang tua harus punya discovering ability anak. Yaitu kemampuan menemukan potensi bakat anak. Setiap anak unik, dengan potensi masing-masing. Jadi peran orang tualah yang menemukan potensi dan mengembangkannya.

Diskusi Grup 1.
Menjelajahi ranah intrapersonal, yakni hubungan sang anak dengan diri sendiri. Bagaimana ia menemukan konsep diri, bagaimana ia mengenali kemampuan dirinya sendiri, dan kemampuannya menilai diri.
Comtoh: Sudah bisa menjabarkan tentang namanya, nama kedua orang tuanya, tempat tinggalnya di mana, suku bangsa, agamanya apa, etc
Lebih jauh lagi, ia dapat mengenal Tuhan yang telah menciptakannya.

Diskusi Grup 2.
Ranah interpersonal: menjelajah hubungan samg anak dengan sesama manusia.
Sebelum mengenalkannya dengan lingkungan luar, orang tua harus menyiapkan dulu di rumah, memberikan pendidikan bagaimana perilaku yang harus dilakukan saat bersosialisasi.
Biasanya, saat anak berada di tempat yang ramai dan banyak teman baru, ia akan melakukan hal berikut:
>anak mengamati lingkungannya
>anak beradaptasi dengan lingkungan
>anak bertindak. Ia memutuskan untuk bertindak seperti apa terhadap lingkungannya
Output-nya dari belajar bersosialisasi adalah kemampuan beradab dan bicara yang baik.
Adab: untuk bertindak hal yang patut dan menghindari tindakan yang tidak patut.
Bicara: untuk dapat mengutarakan dengan baik apa yang ingin ia sampaikan.

Tugas orang tua adalah untuk mencari teman yang baik.

Diskusi Grup 3.
Change factor
Ketika anak mengerti dirinya dan sudah dapat bersosialisasi dengan lingkungan, diharapkan selanjutnya anak mengerti tujuannya, tujuan hidupnya.
PR selanjutnya orang tua adalah menyiapkan anak untuk siap berubah.
Dari belum bisa menjadi bisa.
Berubah dengan kesadaran dirinya sendiri, bukan dipaksa.
Belajar keluar dari zona nyaman untuk berubah.
Kemudian ia mampu memimpin dirinya sendiri untuk berubah.
Sehingga nantinya akan membawa lingkungan kepada perubahan yang lebih baik.

Diskusi Grup 4.
Hubungan dengan penciptanya.
Menjelajah bagaimana hubungan anak dengan penciptanya. Ini adalah poin di mana anak-anak belajar mencari dan menemukan visi misi hidupnya.

Kemudian dilanjutkan sharing tentang pengelolaan keuangan keluarga.
  1. Sarah Fauziah
  • Mencatat pendapatan dan pengeluaran per bulannya dengan menggunakan aplikasi di handphone ataupun metode lama menggunakan excel secara terperinci (termasuk aset, investasi berjalan, sampai jajan jajan kecil harus tercatat)
  • Mengenalkan anak untuk menabung sejak dini dengan cara memasukan setiap uang koin yang ada ke celengan dan menjelaskan tentang asal uang (dari ayah bekerja) agar anak mengerti uang berasal dari jerih payah sang ayah sehingga anak menghargai penggunaan uang itu sendiri agar digunakan sesuai kebutuhan.
2. Nika Yunitri
  • Mengatur pandapatan dengan membagikan ke amplop sesuai dengan pengeluarannya masing-masing, sehingga teratur karena masing sudah punya pos sendiri-sendiri.

3. Nia Hartania 
  • Menyiasati pengeluaran yang berlebih, misalkan pada hari itu jajan banyak, maka pada hari berikutnya tidak jajan sama sekali. Sehingga  tidak melebihi batas budget pengeluaran perharinya.

4. Siti Fatimah 
  • Mengajarkan anak menabung sejak dini, sehingga ketika ia mau membeli mainan, anak bisa menggunakan uang sendiri sesuai dengan hasil yang ia tabung.

Berikut dokumentasi pertemuan kali ini: