Thursday, January 18, 2018

Kelas Menulis bersama Fahd Pahdepie di Ruang Tengah

Hwah.. ini sebuah "lembaran baru". Setelah menjadi ibu, ikut kelas menulis malam-malam. Meninggalkan anak-anak bersama neneknya dan papinya. Lalu setelah sampai, pesertanya anak muda semua. Hiks.. Dan kemudian berasa tua hahaha.. Untungnya tidak jadi membawa anak-anak, karena luas tempat terbatas dan peserta yang datang cukup banyak.

Cukup untuk curhatnya hehehe.. Berikut saya ceritakan tentang kelasnya. Tema pertemuan pertama kali ini adalah tentang ide. Apa itu ide? Menurut KBBI, ide adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan ;cita-cita. Mengapa pembahasan pertama adalah tentang ide? Karena ide-lah yang diperlukan para penulis di awal penulisan. Ide dapat dikaitkan dengan tujuan menulis. Untuk apa menulis? Tulisan apa yang akan dibuat? Fiksi atau non-fiksi? Cerita atau non-cerita?

Ide juga terkait konsep. Misal mau menulis tentang ibu. Konsep "ibu" ini adalah penamaan untuk mempermudah panggilan terhadap orang yang melahirkan atau merawat kita. Jika tidak ada kata "ibu", tentu perlu penjelasan yang panjang jika kita ingin menceritakan ide menulis tentang ibu kita.

Sesi tanya jawab
1. Pernah membaca artikel, bahwa seorang penulis itu harus "selesai" dengan dirinya sendiri. Nah itu bagaimana, apakah dengan menulis artinya tidak boleh punya masalah?

Jawab: Seorang penulis adalah manusia juga. Setiap manusia pasti memiliki problematika kehidupan. Maksudnya "selesai" adalah, ketika ada masalah, seorang penulis dapat menyelesaikan masalahnya dan tetap berbagi dengan cara menulis. Seorang penulis juga harus mengapresiasi tulisan orang lain, dengan cara membaca hasil karya orang lain, bukan hanya ingin tulisannya dibaca dan diapresiasi.

2. Saya ingin membuat love story yang ber-setting di zaman sejarah (Romusha). Bagaimana tahapan menulisnya?

Jawab: Tentukan tujuan menulis. Mau dititikberatkan dimana? (Penanya menjawab di zaman sejarah). Berarti harus riset tentang zaman sejarah (Romusha) dulu, agar cerita yang dibuat sesuai dengan zamannya. Lalu baru kembangkan love story-nya.

"5 Mengapa" (Dari Socrates)
Seorang peserta maju dan diberi pertanyaan:
1. Mengapa datang ke sini? Karena mau belajar menulis
2. Mengapa mau belajar menulis? Supaya bisa jadi penulis
3. Mengapa mau menjadi penulis? Karena suka menulis
4. Mengapa suka menulis? Untuk menghilangkan stress
5. Mengapa mau menghilangkan stress? Agar bahagia

Dari pertanyaan "5 Mengapa", dapat diketahui tujuan sebenarnya mengapa datang ke kelas ini? Yaitu agar bahagia. Coba tanyakan 5 mengapa ini kepada diri anda sendiri ketika ingin menulis suatu ide. Maka jawaban terakhir sejatinya adalah jawabannya.

Empat kemampuan yang harus dimiliki seorang penulis
1. Kemampuan mendengar
2. Kemampuan membaca 
3. Kemampuan berbicara (berkomunikasi)
4. Kemampuan menulis

Keempatnya diperlukan seorang penulis, tidak hanya kemampuan menulis saja. Seorang penulis harus bisa mendengar orang lain, sebagai kemampuan awal agar dapat berbicara dan berkomunikasi. Seorang penulis juga harus rajin membaca, agar dapat menulis dengan baik. Jangan lupa untuk praktik. Tidak mungkin Anda lihai membaca hanya dengan punya buku "Cara Cepat Membaca", jika Anda tidak pernah membaca atau punya buku selain buku tersebut. Demikian pula dengan menulis, kuncinya adalah berlatih.

Cara men-develop ide menjadi sebuah tulisan (dari Mark Levi)
1. Brainstorming: dapat dilakukan dengan mengobrol, menonton film, mendengarkan curhatan orang lain, jalan-jalan, mendengarkan radio, dll. Brainstorming yang simpel adalah menuliskan kata-kata yang berhubungan atau tidak berhubungan langsung dengan ide yang kita miliki
2. Clustering: memutuskan kata-kata mana yang dipakai atau tidak dipakai dari hasil brainstorming di atas
3. Jotting: menulis kasar. Tulis semua hasil brainstorming dan clustering  dengan kasar. Yang perlu diingat adalah tulisan yang kita buat tidak harus langsung bagus. Oleh karena itu diperlukan proses selanjutnya, yaitu:
4. Editing, dan
5. Re-writing

Sekian reportase saya dari kelas menulis pertama bersama Fahd Pahdepie di Cafe Ruang Tengah, Ciputat. Semoga dapat mentransfer sesuai yang disampaikan oleh Mas Fahd hehe.. Berikut fotonya, numpang eksis dulu yaa :)

Ibu-ibu sendiri

2 comments:

  1. Wow.. terimakasih mba Nika.. Hm, gak kelihatan Ibu-Ibunya kok mba.. nyaris seumuran semua 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe.. terima kasih mba Ayu yg senantiasa menyenangkan hatiku :)

      Delete