Saturday, June 3, 2017

Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif (Day 2)

Hari ini Neta ikut playdate @itbmotherhood_jaktangsel di Omni Hospitals Alam Sutera. Nama programnya "Aku Dokter Cilik".

Sewaktu di rumah sudah di-sounding tentang kegiatan ini, Neta semangat sekali. Aku mau jadi dokter, mami.. katanya. Tetapi ketika acara sudah dimulai, Neta tidak mau ditinggal sendirian bersama teman-temannya, maunya masih ditemani mami. Padahal ketentuan acaranya memang anak-anak tidak ditemani ketika acara berlangsung. Orang tua baru boleh masuk ketika sesi foto di tiap kegiatannya.

Ada lima kegiatan dalam acara ini, yaitu operating theater, emergency room, dentist room, pharmacy, dan nursery room. Selama lima kegiatan itulah Neta bulak-balik menangis ketika harus ditinggal. Mami juga bulak-balik menenangkan Neta.

Saya berusaha untuk tetap tenang saat Neta minta ditemani ke dalam ruangan. Saya tetap menggunakan kata-kata positif, intonasi yang lembut dan menyenangkan, menyejajarkan pandangan, dan bahasa tubuh yang bersemangat tetapi tidak tergesa-gesa (kaidah 7-38-55). 

Neta kenapa? Sedih ya ditinggal Mami?
Neta mengangguk.
Tidak apa-apa ya, Neta. Mami ada di ruangan sebelah. Sekarang Neta main dokter-dokteran dulu. Kan Neta bilang waktu di rumah mau jadi dokter. 
Stetoskop dan boneka-boneka pun menjadi bahan bujukan Mami agar Neta mau tetap ikut acara tersebut.

Neta tetap menitikkan air mata dan minta gendong ketika saya masuk ruangan kegiatan. Tapi alhamdulillah dia tetap mau mengikuti semua sesi, meskipun mungkin di dalam dia masih sedih. 

Hal menarik yang saya dapatkan adalah ketika berkonsultasi dengan suami tentang sikap Neta hari ini di playdate tersebut. Saya merasa khawatir, apa saya terlalu memaksakan Neta ikut acara ini, dengan tetap meninggalkannya di dalam ruangan kegiatan. Tetapi suami tetap mendukung, dia bilang tidak apa-apa, untuk pengalaman Neta. Saya hanya berpikir bagaimana Neta nanti kalau sekolah? Rencananya bulan Juli ini Neta sudah masuk TK. Suami saya menenangkan lagi. Tidak apa-apa, mami. Biasanya pas di awal-awal sekolah saja sulit ditinggal, nanti lama-lama juga biasa.

Kemudian saya jadi terpikirkan perubahan apa yang harus dilakukan agar Neta tidak shock dengan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukannya. Selain sounding-sounding di awal, perlu juga menjelaskan tentang aktivitas tersebut, misal ia akan berada di dalam ruangan tanpa ditemani mami dan penjelasan-penjelasan yang lebih detail lainnya. Bisa juga pretend play dulu, misal Neta mau mulai sekolah bulan Juli ini. Bisa pretend play dulu di rumah, seperti persiapan pagi hari: bangun tidur, mandi, sarapan; lalu pretend play ketika sekolah; dll.

Semoga nanti ketika Neta sudah mulai sekolah, bisa berani ke kelas sendiri yaa.. Aamiin :)

Berikut foto-foto kegiatan playdate "Aku Dokter Cilik" hari ini:

Sesi Operating Theater

Sesi Emergency Room

Sesi Pharmacy Room

Sesi Nursery Room

Terakhir diwisuda :)

#level1
#day2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

No comments:

Post a Comment