Sunday, November 26, 2017

Bunsay Leader #3: Jurnal Belajar Level 1

Aha! Point dan Hikmah Materi Komunikasi Produktif


Sewaktu pertama kali mendapatkan materi komunikasi produktif di kelas Bunda Sayang Tangsel Batch 2, sudah beberapa kali merasa 'tertampar' karena sadar bahwa cara berkomunikasi saya masih jauh dari kata produktif. Untuk diri sendiri, masih suka menggunakan kata-kata negatif seperti "wah ini masalah", bukan "wah ini tantangan". Atau "aku kayaknya ga bisa", bukan "aku pasti bisa dengan belajar dan menemukan jalan/solusi". Dari bahasa tubuh pun saya sering terlihat lemas atau banyak pikiran hehehe.. Tapi dengan materi komunikasi produktif yang didapat, sedikit demi sedikit memperbaiki cara komunikasi karena sudah mengetahui ilmunya.
"Yang penting bukan apa yang aku tahu, melainkan apa yang aku lakukan dari apa yang aku tahu"
(sumber dari sini)
Untuk komunikasi dengan pasangan, aha! banget waktu baca review bagian 2, yaitu percakapan transaksi silang antara suami dan istri tentang arloji. Hehehe.. cukup sering suami lupa dimana beliau menaruh barang-barangnya, lalu ia bertanya kepada saya dan saya malah kesal kenapa barang dia, dia yang simpan, lalu bertanya kepada saya dimana tempatnya? Hihihi.. (ketawa lagi), berarti saya belum berada di status dewasa yaa.. Jadi reminder untuk menjawab sesuai pertanyaan, bukan malah kesal duluan :D

Untuk komunikasi dengan anak, ingat waktu itu saya bertanya kepada fasil saya, the one and only, Mba Nesri tentang bagaimana caranya untuk bisa tetap berkomunikasi produktif padahal seharian sudah lelah mengurus anak dan rumah. Jawaban Mba Nesri selalu singkat dan makjleb. Lupa tepatnya jawaban Mba Nesri, kira-kira begini: komunikasi produktif itu tanggung jawab siapa? my communication result is my responsibility. Huaaaa.. tidak boleh menyalahkan anak atau pekerjaan rumah tangga yaaa.. Apapun kondisinya, lelah atau tidak, tetaplah diri kita sendiri yang bertanggung jawab atas hasil komunikasi kita. 
"Belajar komunikasi produktif bukanlah hanya saat  mengerjakan tantangan 10 hari kelas bunsay, atau hanya saat mengikuti kelas bunsay leader, tetapi sepanjang hidup sampai akhir hayat" (Nika Yunitri) 

6 comments:

  1. Replies
    1. Aaaaa.. terima kasih mba Nelli sudah mampir dan menuliskan comment :)

      Delete
  2. Setuju poin terakhir. Belajarnya nggak berhenti di 10 Hari Aja, tapi sampai selamanya hingga menuju Hari kematian ya mbak. Thx tuk reminder nya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mba :) Terima kasih juga sudah berkunjung dan menuliskan comment :)

      Delete
  3. Jleb banget ya mb, ga boleh nyari kambing hitam, pokoknya belajar terussss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mba Erli. Semangat belajar teruuus :)

      Delete