Wah tidak terasa sudah separuh perjalanan pelayaran kelas matrikulasi offline ini. Tidak terasa ya.. Dimana awalnya merasa tidak akan bisa menemani teman-teman setiap minggunya, tetapi alhamdulillah ketika dijalani semuanya relatif lancar dan makin ke sini semakin ringan langkah menuju setiap jadwalnya. Tentunya izin dan dukungan dari suami dan anak-anak yang begitu pengertian, Maminya jadi bisa menjalankan amanah sebagai fasilitator offline.
Pertemuan ke-5 diselenggarakan di Art Flona BSD, sebuah restoran berkonsep alami dengan saung-saung, makanan murah meriah, dan cocok untuk wisata keluarga. Meskipun berkonsep alami, fasilitas-fasilitas untuk pertemuan/meeting-nya cukup lengkap, seperti bisa disediakan televisi, papan tulis, infocus, dan mic. Tempatnya juga luas, terdiri dari berbagai tipe saung, yang dapat digunakan keluarga kecil dan besar, hingga ada juga saung yang dapat menampung sampai 300 orang.
Saat menjelaskan review minggu ke-4 dan materi minggu ke-5 yaitu "Belajar Bagaimana Cara Belajar", saya memanfaatkan papan tulis yang ada untuk menjelaskan point-point penting yang ada di review dan materi. Wah, berasa seperti Ibu Guru betulan (hehehe..). Hanya saja, posisi kelas yang memanjang dan ada beberapa peserta yang disambi makan, penyampaian materi menjadi kurang kondusif. Ada juga masukan dari Mba Fitri (guardian yang sedang sempat hadir) supaya tidak memberikan fotokopi review dan materi agar peserta fokus mendengarkan penjelasan dan bisa membuat catatan dengan bahasanya sendiri.
Sampai sekarang, saya masih mencoba bagaimana formula yang pas agar materi dapat tersampaikan dengan jelas dan peserta ikut aktif dalam proses pembelajaran. Karena sebagai fasilitator seharusnya tidak 100% "menyuapi" peserta, melainkan membuat peserta belajar sendiri. Mba Adit sebagai observer pun memberi masukan agar tidak membacakan kata per kata yang ada di materi, cukup point-point pentingnya saja.
Saya berterima kasih sekali kepada Mba Adit dan Mba Fitri yang mau menyampaikan masukan-masukan agar saya bisa terus memperbaiki teknik fasilitasi saya. Banyak sekali yang saya dapatkan ketika menjadi fasilitator offline ini. Istilahnya "membeli" jam terbang. Belajar dengan terjun langsung dan memperbaiki diri setiap minggunya. Memang benar, pengalaman adalah guru terbaik ya.. Dengan menjadi fasilitator offline saat ini, mata saya pun terbuka, untuk tidak hanya aktif saat di grup WA saja. Proses belajar tatap muka, berkomunikasi langsung dengan para peserta dan mendapat feedback langsung dari mereka meninggalkan kesan yang mendalam. Jadi ingin berniat menjadi fasilitator Bunda Sayang kelas offline juga hehehe.. Aamiin, semoga tercapai niatan saya ini. :)
Berikut dokumentasi pertemuan ke-5:
Terima kasih teman-teman :*
No comments:
Post a Comment