Wednesday, April 4, 2018

5 Tips Menghemat Uang Belanja di Tanggal Tua



Salah satu tugas seorang ibu adalah sebagai manajer keuangan keluarga. Bagaimana caranya mengelola penghasilan yang diberikan oleh suami agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga.


Tak jarang, awal bulan para ibu berbelanja dengan kalap karena merasa uang masih banyak tersedia. Tetapi kemudian di akhir bulan, uang belanja pun hanya tinggal sisa-sisanya saja, dan harus melakukan jurus-jurus berhemat ala ibu-ibu.



Berikut 5 tips yang bisa dilakukan untuk menghemat uang belanja di tanggal tua:



1. Memasak



Yup, jangan beli makan di luar. Memasak sendiri bisa sangat menghemat pengeluaran uang belanja. Dengan Rp 30.000 misalnya, ibu sudah bisa berbelanja lauk, sayur, dan menu tambahan (seperti tahu atau tempe) di warung dan cukup untuk 2 kali makan sekeluarga. Bandingkan dengan membeli makan di luar. Rp 30.000 hanya bisa untuk sekali makan dengan jumlah keluarga 3 orang. Itu juga beli makannya di warteg atau RM Padang 10.000. Apalagi kalau di restoran, tentunya jauh lebih mahal.



2. Hindari mini market dan warung jajan anak-anak



Wah gawat kalau anak-anak sudah minta jajan ke mini market atau warung. Yang tadinya di rumah cuma minta es krim satu anak satu buah, pada kenyataannya saat sampai di sana, ada saja yang diminta lagi. Budget uang belanja harian pun bisa membengkak. Sebenarnya bisa disiasati dengan komunikasi terlebih dahulu kepada anak-anak untuk hanya membeli yang diminta. Setelah sampai mini market/warung, tepati sesuai permintaan anak. Tentunya harus tegas ya, Bu. Jangan mudah terkena bujuk rayu anak hehe.. Atau bisa juga bila ada keperluan ke mini market/warung, pergi sendiri saja. Anak-anak bisa ditinggal dengan ayah di rumah, sehingga ibu bisa membeli sesuai kebutuhan yang mau dibeli saja.



3. Strategi "tidak bawa uang"



Ini contohnya bisa dilakukan saat menjemput sekolah. Sering ada abang-abang penjual mainan gerobak yang mangkal di depan sekolah. Lalu anak-anak pun melihat si abang gerobak, minta dibelikan mainan. Karena sudah tahu tabiat anak-anak, akhirnya sering saat jemput sekolah, benar-benar tidak membawa uang sepeser pun. Jadi ketika anak-anak minta dibelikan mainan, keinginannya tidak akan terkabul. Uang belanja pun bisa terselamatkan 😂 😂😂

4. Hindari scroll timeline sosmed. Apalagi kalau follow-nya olshop-olshop. Sungguh gawat! Yang tadinya berniat cuci mata cari hiburan hanya bermodalkan gadget, bisa-bisa gadget malah digunakan untuk ketik kata-kata "mau yang ini", "fix", atau kata-kata jadi membeli lainnya hahaha.. Apalagi sekarang kalau mau bayar-bayar bisa tinggal lewat m-banking (tinggal pakai gadget juga, tidak perlu keluar rumah). Karena itu, kontrolnya ada di diri kita sendiri supaya tidak kebablasan belanja online.

5. Last but not least. Sebenarnya ini ya yang perlu dilakukan sejak awal bulan supaya di akhir bulan tidak kelimpungan. Bagi pos-pos pengeluaran dalam amplop dan namai sesuai jenis pengeluaran. Misal uang makan per hari berapa, uang sekolah anak, uang belanja bulanan, dll. Patuhi setiap pos pengeluaran sehingga saat akhir bulan, uang yang tersisa akan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Jadi penggunaan jurus-jurus berhemat ala ibu-ibu pun bisa tidak dilakukan. Kan uangnya masih ada sampai akhir bulan! 😉

Bagaimana? Yuk lebih bijak lagi dalam pengelolaan keuangan keluarga. Agar para ibu benar-benar bisa menjalankan perannya sebagai manajer keuangan, bukan hanya kasir keluarga. Sepakat ibu-ibu? 😊

No comments:

Post a Comment