Pertemuan materi pertama kelas Bunsay Tangsel Offline Batch 4 dilakukan berbarengan dengan pertemuan prabunsay yang ke-2 pada hari Sabtu, 8 September 2018, di Taman Bintaro Xchange. Alhamdulillah dapat dimulai tepat waktu pada pukul 9 pagi.
Selama 45 menit pertama dijadwalkan untuk membahas materi tentang inner child. Setelah pemaparan materi ini, beberapa mahasiswi berbagi pengalamannya tentang inner child. Bahwa memang nyata adanya pengaruh pengasuhan atau pengalaman di masa kecil terhadap sikap dan perilaku kita saat ini. Bahkan sampai ada yang jatuh sakit, trauma, dan mencoba mencari kesembuhan ke beberapa konselor. Momen menangis pun menjadi tak terelakkan.. Sedih memang, tetapi insya Allah pemaparan materi ini menjadi pembelajaran untuk kami sekelas agar melakukan pengasuhan terbaik kepada anak-anak.
Substansi esensi mendampingi dalam kepengasuhan itu rasa ikhlas ketulusan terbalut kebahagiaan. Lalu selebihnya harus di-upgrade dengan skill-skill kepengasuhan, ilmu, dan perbaikan attitude. ~Itsnita Husnufardani
Empat puluh lima menit berikutnya, kami membahas materi aktualisasi diri. Yang menjadi penekanan adalah setiap ibu memiliki pilihan masing-masing, tidak ada yang salah. Kemudian disambungkan dengan pengerjaan tantangan bunsay. Baik ibu yang bekerja di ranah domestik ataupun yang bekerja di ranah publik, keduanya insya Allah dapat mengerjakannya asalkan berkomitmen dan menjalankan manajemen waktu yang baik, seperti yang telah disampaikan di materi prabunsay yang pertama.
Jangan sampai ibu yang bekerja di ranah domestik berpikir, "Enak ya ibu yang bekerja, bisa menulis laporan tantangan di kantor.". Lalu ibu yang bekerja di ranah publik berpikir, "Ibu yang ada di rumah enak sekali, bisa melakukan tantangan bersama anak-anak di rumah 24 jam sehari.". Maka yang ada hanyalah "penyalahan keadaan" atas pilihan yang telah diambil dengan sadar oleh masing-masing ibu. Hal seperti itulah yang harus dihindari..
Every mom has her own battle. Win yours without being down to others.
Di materi tugas aktualisasi diri, peserta diminta untuk membuat kartu nama. Fasilitatornya pun ikut membuat kartu nama, berikut hasilnya:
Numpang eksis yaa..
Berlanjut memasuki materi pertama: Komunikasi Produktif. Ketika menyampaikan materi kepada teman-teman, yang ada pada diri justru flashback tentang cara komunikasi yang sudah diterapkan selama ini. Ternyata.. bahkan setelah mengikuti kelas bunsay reguler dan kelas bunsay leader, belum menjadi jaminan bahwa akan menjalankan apa yang sudah didapatkan di kelas. Ahhh.. menjadi fasilitator ini benar-benar merupakan cara mengingatkan diri.. Untuk kembali ke jalan yang benar. :D
Belajar komunikasi produktif bukanlah hanya saat mengerjakan tantangan 10 hari kelas bunsay, atau hanya saat mengikuti kelas bunsay leader, tetapi sepanjang hidup sampai akhir hayat
Setelah pemaparan materi dan tantangan, saatnya game! Kali ini permainannya adalah reka adegan kaidah-kaidah komunikasi produktif terhadap pasangan dan anak yang ada di e-book materi. Terdapat 5 kaidah komunikasi produktif terhadap pasangan dan 11 kaidah komunikasi produktif terhadap anak. Setelah dibuat 16 kartu bertuliskan masing-masing kaidah, perwakilan setiap peer group mengambil satu buah kartu. Kemudian setiap grup mendiskusikan dan mempraktikkan adegan sesuai kaidah yang dituliskan dalam kartu. Berikut beberapa video dari game reka adegan komunikasi produktif:
Mengganti kalimat interogasi dengan pernyataan observasi
Mengganti kalimat yang menolak/mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati
Ternyata para mahasiswi memiliki bakat akting terpendam ya hehehe.. Terima kasih teman-teman atas kehadiran dan perhatiannya selama pertemuan. Mengisi relung-relung hati ini dengan kehangatan persahabatan. Alhamdulillah.. Sampai bertemu di pertemuan selanjutnya. :)
Foto wajib sebelum pulang
Wah, seru gamenya mbak
ReplyDeleteIyaa, Mba hehe..
Delete