Jumat, 11 Agustus 2017: Morning Smile and On Time (2)
Pagi ini my family my team berperan sesuai tugasnya masing-masing :)
Papi supervisi Neta mandi, mami menyiapkan sarapan dan bekal. Pagi ini sarapannya roti, untuk Neta dan Nara roti tawar + margarin + meises. Untuk papi dan mami roti + margarin + telur. Untuk bekal Neta masih sama: roti tawar + margarin + meises, ditambah susu UHT.
Setelah selesai Neta mandi dan berpakaian, kami sarapan bersama. Lalu papi berangkat kerja dan mami memandikan Nara. Setelah selesai, mami gunting kuku dan bersihkan telinga Neta dulu, karena hari Jumat kemarin ada pemeriksaan kuku di sekolah. Jadinya lebih dari jam 07.25 deh berangkatnya hehehe.. masih belum on time nih. Tapi tidak apa-apa, semoga mulai Senin depan bisa on time yaa.. Neta juga masih sempat bermain dulu di sekolah sebelum berbaris. Jadi mood-nya pun cukup baik hari ini. Bahkan sekarang Neta juga sudah punya teman bermain bersama hihihi.. lucu deh lihat mereka bergandengan tangan dan menentukan mau naik permainan yang mana. Akur-akur terus ya Neta dan teman-temannya :D
Dari pengalaman saya selama hampir sebulan ini menjalankan rutinitas pagi setelah anak sekolah, ada beberapa tips dan trik dari saya untuk standar pagi yang tidak terburu-buru, tepat waktu, dan menjaga mood kita (orang tua dan anak-anak) tetap semangat dan happy:
1. List aktivitas apa saja yang memang urgent dilakukan sebelum anak pergi sekolah
Dulu waktu awal-awal Neta sekolah, saya agak memaksakan juga mengerjakan semuanya di pagi hari. Misal menyapu dan membereskan tempat tidur juga saya lakukan sebelum Neta berangkat sekolah. Tapi jadinya malah capek sendiri, ngos-ngosan, atau malah jadi telat banget. Makanya sekarang saya lakukan aktivitas beres-beres tsb setelah mengantar Neta sekolah. Yang urgent di pagi hari adalah semua anggota keluarga sarapan dan mandi.
2. Uji coba lakukan aktivitas-aktivitas di pagi hari tsb lalu tuliskan berapa menit yang diperlukan untuk tiap aktivitas
Misal saya mandi 15 menit, lalu ibadah 15 menit, menyiapkan/membeli sarapan (dan ke warung bila hari ini memasak) 30 menit, sekeluarga sarapan 30 menit (Neta makannya agak lama), memandikan Nara 15 menit, lalu persiapan lain atau spare waktu 15 menit. Jadi kita bisa tau maksimal waktu bangun pagi jam berapa agar bisa on time berangkat ke sekolah.
3. Tulis jadwal dan waktu aktivitas-aktivitas tsb, dari bangun pagi sampai berangkat ke sekolah
Kalau saya nulisnya di buku tulis hehehe.. lebih bagus lagi sebenarnya ditempel yah, supaya kelihatan :)
4. Lakukan aktivitas-aktivitas tsb setiap harinya sesuai jadwal waktu yang ada
Jangan mengizinkan adanya aktivitas lain yang dapat menambah waktu persiapan berangkat ke sekolah.
Jangan mengizinkan adanya aktivitas lain yang dapat menambah waktu persiapan berangkat ke sekolah.
5. Kerja sama dengan suami dan anak-anak
Pembagian tugas dan peran dalam keluarga penting dilakukan agar semua aktivitas dapat on time dan terjadwal. Pada awalnya di keluarga saya memang belum ada penulisan pembagian tugas, tapi seiring berjalannya waktu jadi tau siapa yang lebih cocok menangani apa. Misal karena Neta anak papi banget, lebih nurut sama papinya kalau ada papinya, maka Neta mandi dibantu oleh papi. Sedangkan untuk mandi Nara, sarapan, bekal, dan ke warung dikerjakan oleh mami. Tapi tidak menutup kemungkinan papi mengerjakan yang biasa mami kerjakan, ataupun sebaliknya. Jangan lupa ikhlas, penuh cinta, dan kasih sayang dalam melakukannya :)
6. Berhenti sejenak bila lelah atau mulai emosi
Bila nafas sudah mulai terasa tersengal-sengal atau ada hal/kejadian yang memancing emosi kita, kita bisa berhenti atau istirahat sejenak. Bisa menjauh sebentar dari anak-anak, misal ke dapur atau ruang makan, menarik nafas panjang, atau diam-duduk-dan minum sudah cukup kalau bagi saya. Kenali diri masing-masing, bagaimana penanganan efektif bila sedang lelah atau emosi. Jangan lupa juga setelahnya mempraktikkan komunikasi produktif ya, Bunda :)
Pembagian tugas dan peran dalam keluarga penting dilakukan agar semua aktivitas dapat on time dan terjadwal. Pada awalnya di keluarga saya memang belum ada penulisan pembagian tugas, tapi seiring berjalannya waktu jadi tau siapa yang lebih cocok menangani apa. Misal karena Neta anak papi banget, lebih nurut sama papinya kalau ada papinya, maka Neta mandi dibantu oleh papi. Sedangkan untuk mandi Nara, sarapan, bekal, dan ke warung dikerjakan oleh mami. Tapi tidak menutup kemungkinan papi mengerjakan yang biasa mami kerjakan, ataupun sebaliknya. Jangan lupa ikhlas, penuh cinta, dan kasih sayang dalam melakukannya :)
6. Berhenti sejenak bila lelah atau mulai emosi
Bila nafas sudah mulai terasa tersengal-sengal atau ada hal/kejadian yang memancing emosi kita, kita bisa berhenti atau istirahat sejenak. Bisa menjauh sebentar dari anak-anak, misal ke dapur atau ruang makan, menarik nafas panjang, atau diam-duduk-dan minum sudah cukup kalau bagi saya. Kenali diri masing-masing, bagaimana penanganan efektif bila sedang lelah atau emosi. Jangan lupa juga setelahnya mempraktikkan komunikasi produktif ya, Bunda :)
7. Evaluasi terus jadwal tsb, apa sudah sesuai dengan kebutuhan kita dan anak-anak.
Apa tujuan kita sudah tercapai dengan jadwal yang kita buat? :)
Apa tujuan kita sudah tercapai dengan jadwal yang kita buat? :)
Sebenarnya tips dan trik di atas bisa dipraktikkan untuk membuat jadwal seharian penuh juga lho. Bisa tau tentang tips dan trik mengenai jadwal harian ini dari mana?
- Dari kuliah matrikulasi IIP
- Dari artikel internet
- Belajar dari pengalaman sendiri
So Moms, jangan pernah berhenti belajar ya! Even ketika sudah menjadi ibu pun, masih banyak hal yang bisa kita pelajari. Keep learning, keep doing, and keep evaluating, Moms! And your purpose will be achieved :)
Semangat yaaah :D
#Day2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
No comments:
Post a Comment