Mendengar 3 huruf itu begitu seramnya. Traumatis, tidak terlupakan, dan seperti mimpi buruk.
Benar saja, beberapa hari setelah diberitahu tentang hal itu, siangnya jadi murung dan mendadak banyak pikiran, malamnya jadi tidak bisa tidur.
Hal yang langsung dilakukan adalah sebar CV. Minggu pertama me-list perusahaan apa saja yang bisa dikirim, mau sedang buka lowongan atau tidak. Dari mulai info antar group whatsapp, buka petromindo, LinkedIn, atau sekedar titip CV ke koneksi-koneksi yang sudah kenal sebelumnya.
Minggu kedua, telepon atau email panggilan tak satupun kunjung datang. Mulai gamang. Adapun email yang datang menyatakan penolakan secara halus, misal CV-nya ditampung dulu tapi belum ada lowongan. Yah, namanya juga harga minyak turun, minim project. Lalu mulai berpikir apa harus menghubungi lebih dulu orang-orang yang dititipi CV. Tapi hasilnya sama, belum ada lowongan.
Minggu ketiga, beberapa penolakan datang. Kecewa dan tidak tahu lagi harus apply kemana. Yang ada hanya pasrah.. Meskipun tidak berhenti kirim CV dan berharap.
Minggu keempat, sudah stand by di rumah. Ada telepon. Tapi harus mau ke luar kota. Kesempatan tsb pun tidak diambil..
Sudah hampir 1 bulan ada di rumah. Selama di rumah baru ada panggilan interview 1 kali. Itupun beda posisi dengan sebelumnya, harus mau ke site juga minimal 4 bulan hiks.. Apa daya ibu2 beranak satu macam aku ini.
Sekarang cuma berusaha menikmati posisi menjadi ibu rumah tangga. Kembali menjalani hobi memasak meskipun tidak setiap hari. Mencoba melakukan kids activities bersama anakku. Oh dan coba buka online shop juga, jual pakaian anak2. Kalau mau visit instagramnya @kinetakidshop hehe..
Just wish me luck for the future ahead :)
No comments:
Post a Comment