Hari ke-1:
Pergi ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dengan Lion Air yang transit di Bandara Kualanamu, Medan. Di Banda Aceh menginap di budget hotel Siwah Hotel, daerah Peunayong lewat traveloka.com. Review hotel bisa dilihat di sini.
Selain untuk berwisata, tujuan utama pergi ke Aceh adalah untuk menghadiri undangan pernikahan adik Mamah yang masih muda (lebih muda dari saya sendiri hehehe..). Namanya Lia, tinggal di daerah bernama Lampageu, Aceh Besar. Setelah menaruh barang di hotel, sore harinya kami ke sana untuk survey lokasi resepsi pernikahan. Pemandangan di sana baguuus, seperti di bawah ini:
Malamnya coba Mie Aceh Razali yang terkenal itu. Enak, mienya besar-besar, seafoodnya banyak tapi harganya lumayan juga hehe.. dan ngantriii.
Hari ke-2:
Pagi sampai siang ke acara pernikahan Lia. Akadnya di KUA setempat, resepsinya di rumah (di tepi laut loh..). Berikut foto-fotonya:
Siangnya baru mulai eksplor kota Banda Aceh. Pertama ke PLTD Apung di Punge Blang-Cut. PLTD yang ada di dekat laut terbawa oleh tsunami sampai ke tengah kota. Ada juga monumen tsunami di tempat wisata ini.
PLTD Apung
Monumen Tsunami
Wisatawan lokal (hihihi..)
Setelah itu ke Kapal di Atas Rumah yang berlokasi di Gampong Lampulo, Kec. Kuta Alam. Kapal ini juga sama, terbawa oleh tsunami dari daerah laut ke atas rumah di tengah kota.
Malamnya coba ayam tangkap di REX Peunayong. Ternyata seperti ayam goreng biasa yang dipotong kecil-kecil dan ditaruh di antara daun-daun yang krenyes-krenyes juga (lupa nama daunnya hehe..).
Hari ke-3:
Paginya kami ke rumah Tante Nani, adiknya Mamah juga dimana di halaman rumahnya ada bebek, ayam, dan empang berisi ikan. Seru deh rumahnya hehe.. Siangnya ke Masjid Baiturahman, Banda Aceh. Kakak laki-lakiku solat jumat di sana, sedangkan yang cewe-cewe solat zuhur saja.
Sorenya kami ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh untuk menyebrang ke Pelabuhan Balohan, Sabang dengan menggunakan kapal cepat. Sesampainya di Sabang, tujuan pertama kami adalah ke Tugu KM 0 Indonesia. Setelah sampai, foto-foto dan istirahat sejenak dengan jajan kelapa muda dan pisang goreng :) Ada juga yang menjual souvenir seperti T-shirt bertuliskan dan bergambar Sabang.
Malamnya makan sate gurita dan kemudian menginap di Hotel Nagoya Inn Sabang yang mengecewakan.. Karena pesan 2 kamar hotel lewat traveloka.com tapi yang tersisa hanya satu kamar. Jadilah kami umpel-umpelan berlima di satu kamar..
Hari ke-4:
Paginya ke Pantai Sumur Tiga, tidak jauh dari hotel. Rencananya mau lihat sunrise, tapi kesiangan hehe.. Kemudian ke Goa Jepang dan ke Pantai Iboih yang sangat cantik! Di Pantai Iboih bisa snorkling dan naik perahu yang di bawahnya ada kaca, jadi bisa melihat keindahan bawah laut di perahu tersebut. Sebelum pulang ke Banda Aceh, berfoto dulu di tugu I Love Sabang :)
Pantai Sumur Tiga
Gua Jepang
Meriam di Gua Jepang
Dari Gua Jepang melihat ke arah laut
Pantai Anoi Hitam dekat Gua Jepang
Ikan-ikan di Pantai Iboih
Snorkling di Iboih
Makam Rubiah di Iboih
Warna dan jernihnya Pantai Iboih
Tugu I Love Sabang
Sorenya kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh dan langsung menuju Museum Tsunami. Sayangnya sedang dalam renovasi jadi tidak bisa mengunjungi semua bagian museum, hanya bisa melihat foto-foto dan miniatur tsunami saja.
Museum Tsunami
Di dalam museum
Sebelum Tsunami
Miniatur saat terjadinya Tsunami
Miniatur setelah terjadi gempa di Aceh
Pasca Tsunami
Al-Quran yang ditemukan setelah kejadian Tsunami
Bergaya di depan Museum Tsunami
Hari ke-5:
Paginya ke makam kakek dulu dan kemudian kembali ke Jakarta via Bandara Sultan Iskandar Muda. Dadah Aceh! Semoga bisa kembali lagi :D
Makam Kakek Naim
Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh (BTJ)