Ketika di-PHK dari perusahaan tempat saya bekerja, tak pernah terpikirkan sama sekali saya bisa bangga menjadi seorang ibu rumah tangga. Yang ada di pikiran saya saat itu, menjadi ibu rumah tangga sangatlah membosankan. Ibu rumah tangga identik dengan hanya berdiam di rumah, kemampuannya tidak berkembang, dan tidak memiliki penghasilan sendiri.
Tapi ternyata saya salah. Setelah bertemu dengan komunitas Ibu Profesional, semua pendapat negatif tentang menjadi ibu rumah tangga runtuh sudah. Menjadi ibu rumah tangga tidak mungkin berdiam diri saja! Bahkan banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan, mulai dari mendidik anak-anak sampai mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya. Itu semua memerlukan ilmu dan keterampilan, yang menjadikan seorang ibu wajib untuk belajar terus-menerus. Mustahil kemampuan seorang ibu tidak berkembang. Ditambah lagi, siapa bilang ibu rumah tangga tidak bisa memiliki penghasilan sendiri? Hai! Dengan menjadi ibu rumah tangga, terbuka peluang yang sangat luas untuk bisa menghasilkan dari rumah. Tidak hanya menghasilkan uang, tetapi juga menghasilkan karya yang bermanfaat untuk orang lain.
Ya, ketika saya kebingungan bagaimana sebaiknya seorang ibu mengatur waktu, saya berhasil menemukan metode manajemen waktu muslimah. Manajemen waktu muslimah adalah sebuah cara mengatur waktu berdasarkan waktu salat. Kemudian tentukan 3-5 tujuan per harinya, lalu lakukan tujuan harian di antara waktu salat. Gunakan agenda, jurnal, atau aplikasi digital sebagai alat bantu dalam mengatur waktu. Alhamdulillah metode ini saya bagikan kepada teman-teman yang berminat (mentee) di Kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional. Saya merasa sangat senang ketika mendapatkan kabar dari salah seorang mentee bahwa beliau sampai sekarang masih mengingat dan melakukan metode ini.
Lalu bagaimana cara seorang ibu bisa memiliki penghasilan sendiri dari rumah? Temukan hal yang disukai (passion) dan buatlah sesuatu dari passion tersebut. Di Ibu Profesional, saya berhasil menemukan passion saya, yaitu menulis dan memasak. Alhamdulillah, sudah ada tujuh buku antologi yang berhasil diterbitkan bersama teman-teman, dua di antaranya adalah buku tentang memasak. Senang bisa mendapatkan penghasilan dari menulis dan menerbitkan buku, tetapi yang paling membuat perasaan saya senang adalah ketika pembaca menyampaikan bahwa ia mempraktikkan apa yang ditulis di dalam buku dan merasa apa yang dituliskan oleh saya bermanfaat baginya. Benar adanya, seorang ibu bisa berkarya, berbagi, dan berdampak dari rumah untuk dunia.
Ingin lebih terinspirasi dan tercerahkan lagi, bagaimana seorang ibu bisa berkarya dari rumah untuk dunia? Yuk hadiri Konferensi Ibu Pembaharu yang akan diadakan oleh Ibu Profesional di bulan Desember 2021. Ada apa saja di Konferensi Ibu Pembaharu? Akan ada workshop, talk show, webinar, dan eksibisi yang diselenggarakan secara online. Konferensi Ibu Pembaharu juga akan mengangkat enam isu utama terkait perempuan serta ada delapan narasumber yang sudah pasti akan hadir. Tertarik? Info selengkapnya, bisa kunjungi https://www.ibuprofesional.com/, Instagram @ibu.profesional.official, atau https://t.me/konferensiibupembaharu.